Lebak, Banten (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo usai meninjau pembangunan Waduk Karian di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengatakan bahwa bendungan di Karian itu bisa menghasilkan listrik 1,8 Megawatt.
"Ini bisa tampung 314 juta kubik air yang dibendung dari Sungai Ciujung, Sungai Ciherang yang kita harapkan nanti dengan waduk ini bisa mengairi lahan kurang lebih 22 ribu hektare di Provinsi Banten dan yang kedua bisa jadi air baku bagi Provinsi Banten dan Jakarta. Serta yang ketiga juga ada PLTA di sini nantinya," kata Presiden Jokowi pada Rabu.
Presiden menjelaskan target pembangunan waduk tersebut maju dari rencana awal tahun 2020 menjadi Juli 2019.
Waduk Karian yang pembangunannya sudah direncanakan sejak 1980-an, mulai digarap oleh Kabinet Kerja sejak tiga tahun lalu dan telah tercapai 47,14 persen.
"Waduk ini adalah waduk terbesar ketiga setelah Jatiluhur dan Jatigede, kemudian Waduk Karian," kata Presiden yang menambahkan waduk lain juga tengah dibangun di Provinsi Banten, yaitu Waduk Sindang Hela.
Selain itu, sejumlah pejabat yang turut mendampingi Presiden dalam kunjungannya, yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki.
Bendungan Karian akan mengairi Daerah Irigasi Ciujung yang memiliki luas 22.000 hektare.
Pembangunan waduk tersebut merupakan salah satu Program Nawa Cita untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan air.
Waduk akan memasok air untuk kebutuhan rumah-tangga, perkotaan dan industri di 7 kota/kabupaten yaitu Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang dan wilayah DKI Jakarta sebesar 9,1 m3/detik melalui Karian-Serpong Conveyance System (KSCS).
Aliran airnya juga diharapkan memenuhi kebutuhan air baku Kota Cilegon dan Kabupaten Serang sebesar 5,5 m3/detik.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017