Jambi (ANTARA News) - Kementerian Sosial menyatakan ada 1.645 orang yang mengidap HIV/AIDS di Provinsi Jambi berdasarkan data 1999 hingga 2016.
Data itu terungkap saat Bimbingan sosial dan bantuan usaha produktif bagi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) di Dinas Sosial Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DinsosDukcapil) Provinsi Jambi, Rabu.
Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang (RSTS & KPO) Kemensos RI Dr. Sonny W. Manalu, yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan dari tahun ke tahun jumlah ODHA ini selalu meningkat sehingga menjadi momok bangsa ini.
"Di Asisa Pasifik, Indonesia tertinggi ke empat. Itu yang terdata, yang belum terdata pasti lebih banyak lagi," kata Soni.
Menurutnya pemantauan ODHA ini sangat sulit, sebab dari raut wajah pasti tidak akan terdeteksi apakah mereka mengidap ODHA atau tidak.
Penularan penyakit ini katanya dengan beberapa faktor, namun yang tertinggi adalah faktor heteroseksual dengan angka 44,6 persen. Kemudian faktor IDU 44,2 persen, homoseksual 4,0 persen, niseksual 4,5 persen dan perinatal 2,2 persen.
Dengan banyaknya penderita ini, Kementerian Sosial kata Soni cukup prihatin sehingga menjadi perhatian khusus. Satu cara yang dilakukan adalah membantu penderita dengan bantuan langsung berupa uang, pelatihan, pendampingan hingga rehabilitasi.
"Tahun ini dari kementerian mengalokasikan untuk 25 ribu orang yang mendapatkan bantuan berupa uang tunai dengan nominal Rp5 juta perorang, dan di Jambi diperuntukan bagi 110 orang," katanya menjelaskan.
Di Jambi, ODHA ini dirangkul oleh dua Lembaga Kesehteraan Sosial (LKS) yakni Kanti Sehati dan Sahabat. Soni berharap kedua lembaga ini bisa selalu mendampingi mereka, sebab dengan pendampingan, mereka menjadi tegar dan bisa lebih mandiri.
"Dari 110 ODHA itu, 50 orang didampingi KLS Kanti Sehati dan 60 orang dari KLS Sahabat. Kita juga minta pengawasan dari LKS ini untuk memantau bantuan yang kita berikan," katanya menambahkan.
Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jambi, Arif Munandar menyebutkan Pemprov Jambi terus melakukan pemantauan dan sosialisasi agar penderita ini tidak bertambah lagi.
"Kita melakukan pendekatan terhadap penderita, kemudian menganjurkan mereka untuk membawa temannya yang terkena ODHA ini melapor ke kita," kata Arif.
Pemprov Jambi kata Arif berterimakasih kepada kementerian yang telah memberikan bantuan dan perhatian kepada ODHA ini. Dirinya berharap agar yang pemberian bantuan tidak hanya sampai di sini, namun bergulir disetiap tahun dengan porsi yang bertambah.
"Tahun ini 110, tahun depan kita berharap jumlahnya bisa bertambah lagi," kata Arif.
Sementara Manager Program LKS Sahabat, Heru mengatakan bahwa pihaknya siap untuk mengawasi dan mendampingi ODHA yang tergabung dengan mereka. Begitu juga yang diungkapkan Manager Program LKS Kanti Sehati.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017