Purwokerto, Jawa Tengah (ANTARA News) - Generasi muda termasuk kalangan mahasiswa berpotensi terpengaruh paham-paham radikal dan sebagainya, kata Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigadir Jenderal Polisi Hamli.
"Oleh karena itu sebelum mereka (mahasiswa) kena, kita lakukan 'imunisasi' terhadap anak-anak ini," katanya, di kampus Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Rabu.
Dia menyambut baik langkah Universitas Soedirman yang telah beberapa kali menggandeng BNPT untuk menggelar kegiatan dalam rangka pencegahan radikalisme, terorisme, dan sebagainya bagi mahasiswa.
Sebagai bagian dari kelompok yang belum terkena paham radikal, kata dia, mahasiswa perlu diberi bekal dan pemahaman mengenai radikalisme maupun terorisme termasuk bagaimana cara mencegah agar kelompok-kelompok yang sudah terkena paham tersebut tidak melakukan infiltrasi terhadap kalangan yang belum terpengaruh.
Dengan demikian, kalangan mahasiswa yang belum terkena pengaruh paham radikal maupun terorisme dapat meningkatkan daya tangkal mereka terhadap paham-paham radikal itu.
"Kemudian, mereka juga bisa memberikan informasi ini kepada saudara, kerabat, tetangganya supaya daya tangkal ini dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat untuk melawan paham-paham yang sekarang muncul," jelasnya.
Sementara bagi orang-orang yang sudah terkena paham-paham radikal, kata dia, akan ditangkap sebagai salah satu upaya pencegahan jika sudah cukup buktinya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017