Namun Kementerian Pertahanan Rusia membantah ada tentara mereka yang ditangkap ISIS, menurut laporan Kantor Berita Interfax. Kementerian itu dan Kementerian Luar Negeri Rusia tidak segera menjawab permintaan untuk memberikan tanggapan.
Dalam video 42 detik itu, yang disiarkan kantor berita kelompok itu, AMAQ, dua orang terlihat sekilas di dalam ruangan dengan memakai jubah berwarna abu-abu.
Seorang berjanggut dan tampak diborgol. Seorang lagi tampak mengalami memar di wajahnya.
Reuters tidak dapat segera memastikan kebenaran video itu.
Pria berjanggut itu berbicara dalam bahasa Rusia, seorang lagi hanya berdiam diri, dengan tulisan bahasa Arab di video. Video itu tertanggal 3 Oktober, meskipun tidak ada bukti lain yang menguatkan kapan video tersebut dibuat.
Pria berjanggut itu, berbicara kepada kamera, memberikan keterangan namanya, tanggal lahirnya, dan desa tempat ia berasal di Rusia selatan. Dia kemudian mengatakan bahwa dia ditangkap ketika melakukan serangan balasan oleh kelompok ISIS.
Dia mengatakan, saat ini berada dipenjara dengan seorang pria lagi, yang nama, tanggal lahir dan daerah asalnya juga ia sebutkan.
AMAQ melaporkan pada akhir bulan lalu, pegaris keras telah menangkap dua warga Rusia ketika mereka melakukan pertempuran di kota-kota sekitar Deir al-Zor. Kementerian pertahanan Rusia kemudian membantah adanya anggota militer yang disandera.
Berkat kekuatan udara Rusia dan milisi dukungan Iran, tentara Suriah mencapai kota Deir al-Zor pada Agustus lalu, meruntuhkan pengepungan kelompok ISIS di daerah kantong itu yang sudah berlangsung selama tiga tahun.
Dengan jet-jet tempur pimpinan Amerika Serikat dan pasukan khusus, satu sekutu gabungan petempur Kurdi dan Arab sedang berusaha memerangi kelompok ISIS di sisi timur sungai Efrat, mereka juga merebut petak- petak wilayah di provinsi Deir al-Zor dari kelompok ISIS.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017