Petani di Kledung, Temanggung, Yami pada Rabu menyebutkan tembakau yang sebelumnya telah menembus harga di atas Rp150.000 per kilogram kini turun menjadi sekitar Rp100.000 per kilogram.
Dalam beberapa hari terakhir sejumlah wilayah di Kabupaten Temanggung dilanda hujan, termasuk di kawasan sentra tembakau.
Yami menuturkan, hujan atau mendung yang terjadi pada siang hari membuat proses pengeringan tembakau tidak maksimal sehingga menyebabkan kualitas tembakau turun.
Ia mengatakan seharusnya proses pengeringan tembakau selesai dalam satu hari, kalau pengeringan sampai dua hari atau lebih maka kualitasnya akan turun.
"Kalau pengeringan tidak tuntas dalam satu hari maka warna tembakau tidak bagus, apalagi kalau terkena air hujan maka tembakau rajangan tersebut bisa rusak," katanya.
Petani lain, warga Kwadungan Gunung, Maryanto menuturkan kalau cuaca bagus seharusnya menjelang panen berakhir kualitas tembakau semakin baik dan harganya juga semakin tinggi.
"Namun, karena terjadi hujan pada masa akhir panen maka sebaliknya harga tembakau menjadi turun," katanya.
Ia mengatakan dengan adanya hujan dalam beberapa hari terakhir proses penjemuran tembakau yang seharusnya selesai dalam satu hari, kini baru kering setelah dijemur tiga hari, karena panas tidak berlangsung sepanjang hari.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017