Rangkasbitung (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memerintahkan evaluasi penyebab kejadian anjloknya kereta rel listrik (KRL) relasi Bogor-Angke pada Selasa pagi.
"Saya sedang evaluasi tadi apa yang terjadi apakah ini masalah teknis atau apa, nanti kita informasikan," kata Budi usai meninjau Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa.
Budi berharap kejadian serupa tidak terulang lagi karena pada 8 Oktober mendatang mulai dioperasikan jalur dwi ganda (double double track) dari Cikarang.
Dalam kesempatan sama, Direktur PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro mengatakan pihaknya tengah mengevaluasi kejadian yang menyebabkan perjalanan KRL lainnya terganggu.
"Sekarang sedang evaluasi, dilihat penyebabnya apa, yang anjlok itu kan bagian belakang, rangkaian depan enggak," katanya.
Edi menjelaskan baru dua hari lalu dilakukan pengalihan sistem dari sistem lama ke baru.
"Ada hubungannya apa enggak, jangan buru-buru masih diselidiki karena nantinya agar bisa diperbaiki di kemudian hari," katanya.
Dia mengatakan terkait cuaca dan sempat tersambar petir, namun bukan itu penyebabnya.
Anjloknya KA relasi Bogor-Angke anjlok di wilayah Stasiun Manggarai Pada pukul 07.40 WIB sempat mengganggu perjalanan KRL Bekasi tujuan Jakarta Kota dan KRL Bogor tujuan Jakarta-Kota.
Namun, saat ini kereta anjlok itu sudah di evakuasi.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017