Jakarta (ANTARA News) - Letak sekolah yang jauh dari tempat tinggal masih menjadi salah satu kendala di daerah yang tergolong tinggi tingkat anak putus sekolah, menurut UNICEF Indonesia.


Masih ada orang tua yang tinggal di daerah pedesaan tidak mengirim anak mereka ke sekolah karena faktor ekonomi dan jarak.


Menurut Spesialis Pendidikan UNICEF Indonesia, Suhaeni Kudus, sekolah vokasi atau SMK umumnya cukup menarik bagi para orang tua yang memiliki kendala ekonomi dengan pertimbangan anak akan dibekali keterampilan agar dapat segera masuk dunia kerja.


“Tapi, SMK di daerah umumnya letaknya di ibu kota kabupaten, aksesnya sulit untuk anak-anak yang tinggal di desa. Mereka terkendala ekonomi dan transportasi,” kata Suhaeni saat ditemui di acara kampanye Terangi Masa Depan Philips Lighting-UNICEF di Jakarta, Selasa (3/10).


UNICEF Indonesia juga menemukan persepsi orang tua terhadap pendidikan menyebabkan anak tidak bersekolah, mereka tidak memahami bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang bagi anak.


Tantangan lainnya, untuk mengembalikan anak putus sekolah kembali mendapatkan pendidikan mereka melihat anak-anak yang sudah lama tidak bersekolah kekurangan motivasi.


Manajer Pengembangan Kampus Guru Cikal, Bukik Setiawan, pada acara yang sama, menyatakan kerugian anak yang tidak bersekolah biasanya tidak terlihat secara langsung karena mereka, anak yang tidak sekolah, dapat mencari uang.


“Akibatnya, bisa ke kualitas tenaga kerja dan tingkat literasi. Maka itu, bantu orang tua untuk melihat dampak jangka panjang,” kata Bukik.


Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017