"Pengungsi kami harapkan ke balai banjar, ke GOR, gedung serbaguna. Diusahakan semuanya masuk ke Karangasem. Jadi yang di daerah-daerah lain itu pulang ke Karangasem," kata Pastika saat mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh pariwisata, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, para pengungsi yang berasal dari kawasan rawan bencana (KRB) dapat mengungsi pada desa-desa terdekat yang tergolong aman. Tidak kurang dari 250 balai banjar (balai dusun) di Karangasem yang siap dijadikan sebagai tempat pengungsian, di samping ada wantilan dan balai serbaguna.
Selain itu, orang nomor satu di Bali itupun mengharapkan adanya penggabungan dari pengungsi-pengungsi yang jumlah sedikit untuk memudahkan dalam penyaluran logistik.
Dengan adanya penggabungan pengungsi yang jumlah minim maupun fokus di Karangasem, lanjut Pastika, sebagai antisipasi terhadap kemungkinan bencana erupsi yang bisa terjadi dalam waktu lama.
"Kita tidak bisa bicara sebulan, dua bulan. Kalau misalnya setahun, berarti kita membuat sistem penyaluran logistik yang lebih mudah," ujar Pastika.
Mantan Kapolda Bali itu tidak menampik bahwa untuk meminta pengungsi kembali ke Karangasem ataupun ke desa aman terdekat tidak bisa dilakukan segera karena masyarakat di sana berada dalam kondisi panik. "Orang lagi panik, tidak bisa dipaksa-paksa," ucapnya.
Terkait dengan perbedaan data jumlah penduduk di kawasan rawan bencana yang semestinya mengungsi, antara yang dimiliki Pemkab Karangasem dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bali, dia tidak mau terlalu ambil pusing.
"Ya kalau memang ada 120 ribu, ada segitu, ya kita uruslah, kan tidak masalah. Masak nggak diurus, pasti diurus. Kalau nggak turun-turun juga ada 140 ribu, ya udah kita urus juga," ucapnya sembari menyebutkan bahwa sebelumnya jumlah penduduk yang berada di wilayah KRB berdasarkan data dari Pemkab Karangasem sebanyak 64 ribu jiwa.
Di sisi lain, Pastika mengatakan jumlah pasokan logistik saat ini untuk berbagai posko pengungsian sudah mencukupi dan sudah terkelola dengan baik.
Total jumlah pengungsi Gunung Agung hingga 3 Oktober 2017 pukul 12.00 Wita sebanyak 140.897 jiwa yang tersebar di 416 titik pengungsi di sembilan kabupaten/kota di Bali.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017