Jakarta, 3/10 (Antara) - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa dibuka menguat tipis sebesar 1,39 poin di tengah ketidakpastian sentimen eksternal.
IHSG BEI dibuka menguat 1,39 poin atau 0,02 persen menjadi 5.915,42 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,35 poin (0,04 persen) menjadi 985,16 poin.
"Dari dalam negeri sentimennya relatif positif meski terbatas, sementara eksternal masih dibayangi ketidakpastian sehingga menahan IHSG lebih tinggi," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Selasa.
Dari dalam negeri, ia mengemukakan bahwa angka inflasi September yang terkendali masih direspon positif pasar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2017, Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,13 persen, inflasi tahun kalender (Januari-September) 2017 sebesar 2,66 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2017 terhadap September 2016) sebesar 3,72 persen.
Sementara dari eksternal, lanjut dia, berkenaan dengan calon Gubernur The Federal Reserve menyusul masa jabatan Janet Yellen akan habis pada 3 Februari 2018. Tentunya, proses seleksi Gubernur The Fed akan mewarnai pergerakan bursa saham.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa inflasi September yang sebesar 0,13 persen menunjukan adanya peningkatan daya beli masyarakat, sehingga memberi harapan positif bagi IHSG.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa pergerakan IHSG dapat tertahan setelah mengalami kenakan pada hari sebelumnya (Senin, 2/10) yang dapat memicu aksi jual saham. Meski potensi penurunan belum terlalu besar, namun pelaku pasar diharapkan tetap waspada pembalikan arah.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 165,62 poin (0,81 persen) ke 20.565,07, indeks Hang Seng menguat 435,07 poin (1,58 persen) ke 27.989,37, dan Straits Times melemah 8,25 poin (0,25 persen) ke posisi 3.253,62.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017