Beijing (ANTARA News) - Hujan lebat dan banjir menewaskan paling tidak enam orang di China selatan dan Taiwan, menyebabkan tiang-tiang listrik roboh, sekolah-sekolah dan tanah pertanian terendam dan memaksa 150.000 orang mengungsi, kata media, Jumat. Badai menghantam Chna selatan pekan ini, dengan hujan lebat membanjiri daerah luas di provinsi-provinsi Hunan, Guangdong, Guangxi, Guizhou dan Fujian. Tiga orang tewas di Hunan di mana lebih dari 1,33 juta orang terkena dampak, termasuk 75.000 orang yang "kesulitan memperoleh air minum", kata kantor berita Xinhua mengutip pernyataan Kementerian Urusan Sipil. Di Keelung , sebuah kota di utara pulau lepas pantai Taiwan , batu-batu yang longsor disebabkan hujan menewaskan tiga orang , Jumat termasuk seorang anak berusia empat tahun dan mencederai empat orang, kata kantor kota itu. Hujan merusak lebih dari 57.000 hektar tanah pertanian di Hunan dan ribuan gubuk dan rumah ambruk atau rusak. Tiang-tiang listrik tumbang dan jalan-jalan terhambat. Fujian dilanda hujan lebat dan tanah longsor sejak awal pekan ini, kata Xinhua. Dua orang dilaporkan hilang dan hampir 400 rumah ambruk. Gambar-gambar menunjukkan Lianzhou, di Guangdong , terendam , dengan blok-blok apartemen terkurung akibat banjir. China sering dilanda banjir dan kekeringan, sering dalam waktu bersamaan di daerah-daerah yang berbeda. Musim topan sedang berlangsung di selatan, lapor Reuters.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007