Makassar (ANTARA News) - PSM Makassar sukses menjaga peluang juara usai mengalahkan tamunya Semen Padang dengan skor telak 4-0 pada lanjutan pertandingan Liga 1 di Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoanging Makassar, Sulawesi Selatan, Senin malam.
Empat gol yang bersarang di gawang Semen Padang itu masing-masing diciptakan Pavel Purishkin (menit ke-27), Zulham Zamrun (32 dan 47) serta Hamka Hamzah pada menit ke-90.
Pelatih PSM Robert Rene Alberts usai pertandingan mengatakan strategi yang diterapkan menghadapi Semen Padang berjalan sukses dan itu menjadi kunci dari pertandingan tersebut.
"Strategi berjalan lancar. Saya bangga karena seluruh pemain mau bekerja keras untuk memenangkan pertandingan. Apalagi kami juga mampu tampil mendominasi dalam pertandingan malam ini," ujarnya.
"Kami dalam pertandingan kali ini juga tampil lebih baik dan bermain dengan level yang lebih tinggi dari lawan," lanjutnya.
Pelatih Semen Padang Nil Maizar mengatakan hingga pertengahan babak pertama tetap bermain bagus namun pada akhirnya kehilangan fokus dengan gol indah drai Pavel Purishkin.
"Para pemain sudah berjuang sampai akhir namun lagi-lagi kita kembali kebobolan. Kehilangan satu pemain dalam pertandingan ini memang membuat perjuangan kita semakin berat," jelasnya.
Jalannya pertandingan, ambisi merebut kemenangan untuk menjaga peluang sebagai juara sekaligus status sebagai tuan rumah, membuat PSM Makassar tidak punya alasan untuk bermain ragu-ragu.
Anak asuhan Pelatih langsung mengambil inisiatif penyerangan. Upaya itu langsung berbuah dengan lahirnya peluang melalui umpan datang Pavel Purishkin ketika pertandingan baru memasuki menit ke-2.
Dua menit kemudian, PSM kembali mendapatkan peluang dari Ferdinand Sinaga. Sayang umpan matang dari tengah lapangan masih begitu tajam sehingga didahului penjaga gawang Semen padang yakni Jandia Eka Putra.
Sementara tim tamu Semen Padang akhirnya memberikan respon yang positif yang nyaris membungkam Stadion Mattoanging pada menit ke-12. Vendry Mofu yang menerima sodoran dari lini tengah mampu menjangkau bola dan melesakkan tembakan keras meski melenceng dari gawang PSM yang dikawal Syaiful.
Tersengat dari peluang tim tamu membuat PSM semakin termotivasi untuk bisa mencetak gol cepat. Namun rapatnya pertahanan dari Semen Padang membuat upaya serangan pada akhirnya gagal berbuah gol.
Namun PSM tidak patah semangat untuk terus mencoba. Kerja keras itu lumayan berdampak dengan lahirnya peluang yang nyaris berbuah gol.
Stadion Mattoanging akhirnya bergemuruh melalui gol cantik dari Pave Purishkin ketika pertandingan memasuki menit ke-27. Gol ini sendiri merupakan hasil dari kemampuan individu Pavel yang mampu mencetak gol lewat sebuah tendangan pojok.
Empat menit berselang, tuan rumah PSM mampu memperlebar jarak menjadi 2-0 melalui kaki Zulham Zamrun. Gol ini merupakan hasil umpan Pavel ke Ferdinand Sinaga, namun berhasil dibelokkan penjaga gawang Semen Padang.
Zulham Zamrun yang berada di posisi yang menguntungkan akhirnya dengan sebuah tendangan langsung menghujam gawang Semen Padang yang sudah ditinggalkan Jandia Eka Putra.
Beberapa peluang kembali lahir meski gagal mengubah skor 2-0 untuk kemenangan PSM hingga wasit meniup pluit tanda berakhirnya babak pertama.
Memasuki babak kedua, PSM yang telah unggul 2-0 kembali mengambil inisatif penyerangan. Keputusan itu langsung berbuah manis dengan lahirnya gol kedua Zulham Zamrun diawal-awal babak kedua.
Gol dari mantan pemain Persib Bandung itu diciptakan melalui sundulan usai menerima umpan lambung yang begitu memanjakan dari Ferdinand Sinaga dari sudut kiri pertahanan Semen Padang.
Memasuki menit ke-62, Semen Padang semakin terpojok ketika salah satu pemainnya harus diusir keluar lapangan yakni Cassio Fransisco setelah mendapatkan dua kartu kuning. Wasit memberikan kartu kuning kedua setelah Cassio melangar keras pemain PSM diluar kotak penalti.
Hamka Hamzah akhirnya mampu menggenapkan skor menjadi 4-0 pada menit ke-90. Gol yang merupakan hasil umpan satu dua dengan M Arfan itu sekaligus menutup pertandingan.
Pewarta: Abd Kadir
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017