Kandis, Riau (ANTARA News) - Erwin Kurniawan (34) diduga sengaja meracuni istrinya yang sedang hamil delapan bulan dan ketiga anak lelakinya yang masih kecil, lalu bunuh diri karena tidak tahan menghadapi himpitan ekonomi.
Dugaan pelaku pembunuhan itu tidak dibantah Kapolsek Kandis, AKP Thamrin SH, saat ditemui di Kandis, Kamis, usai pemakaman satu keluarga yang tewas akibat menyantap makanan beracun.
"Ya. Bisa saja. Tapi kami belum bisa katakan suami korban pelakunya, tunggu hasil forensik," ujar Kapolsek ketika ditanya perihal pelaku pembunuhan dalam kasus yang terkesan bunuh diri bersama itu.
Menurut Kapolsek, dugaan pembunuhan yang dilakukan Erwin masih ditelusurinya karena salah seorang tetangganya pada saat malam kejadian (Selasa, 5/6) mendengarkan suara anak dan istrinya mengerang kesakitan.
"Tetapi saat tetangganya bertanya sambil mengetok pintu rumahnya ada apa, dijawab oleh Erwin anaknya hanya sakit sedikit, tidak ada apa-apa," ungkap Kapolsek menceritakan kembali keterangan saksi.
Erwin bersama istrinya Mesrawati Handayani (25) yang sedang hamil besar, beserta ketiga anaknya, Ilham Kurniawan (5), Muhammad Rabel Kurniawan (3) dan Imam Kurniawan (2), ditemukan meninggal dunia dalam kondisi yang mengenaskan di dalam kamar rumah yang mereka huni pada Rabu (6/6) kemarin.
Erwin ditemukan tertelungkup dilantai di samping ranjang tempat jasad Mesrawati bersama ketiga anaknya berada.
Tangan kanan Mesrawati terlihat sedang merangkul anak tertuanya yang tertelentang di sampingnya, sedangkan anak bungsunya berada di bagian atas kepalanya dan di sisi sebelah kanan dekat kaki Mesrawati anak keduanya terbujur kaku juga dalam posisi telentang.
Ketiga anak lelaki pasangan suami istri ini semuanya tidak memakai baju hanya celana, sedangkan Mesrawati memakai pakaian dalam yang ditutupi sarung batik.
Kondisi tersebut berbeda dengan posisi Erwin yang tertelungkup di lantai berpakaian lengkap dengan memakai baju kaos berkerah putih dan bercelana biru.
Di dalam kamar ditemukan sisa makanan berupa nasi, kerak nasi, bubur, mi instan, ikan asin, sambal rendang dan ampas teh serta botol yang berisi cairan.
"Jenazah korban telah diautopsi dan sampel makanan serta botol berisi cairan yang belum diketahui jenisnya itu telah dikirim ke lab forensik di Jakarta," ujar Kapolsek.
Ia mengakui, dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan para saksi, kematian satu keluarga itu karena bermotif masalah ekonomi.
Erwin alias Ujang hanyalah buruh bangunan yang bekerja membuat saluran got di areal perumahan PT Indo Mas di Kandis.
Ia bersama keluarganya sejak dua bulan lalu bermukim di komplek perumahan perusahaan yang amat sederhana itu.
"Dari analisa kami, untuk sementara penyebab kematiannya karena keracunan makanan yang disengaja. Apakah diberi orang, juga masih diselidiki," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007