Jakarta (ANTARA News) - Harga Patokan Ekspor (HPE) sebagian besar produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) periode Oktober 2017 tercatat mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, akibat dari fluktuasi harga internasional.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan bahwa ketentuan tersebut ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 69/M-DAG/PER/9/2017 yang dikeluarkan pada 22 September 2017.
"HPE produk pertambangan mulai mengalami kenaikan. Fluktuasi harga internasional menyebabkan naiknya HPE produk pertambangan," kata Oke, dalam keterangan tertulis yang diterima, di Jakarta, Jumat.
Menurut Oke Nurwan, penetapan HPE periode Oktober tersebut ditetapkan setelah memperhatikan berbagai masukan tertulis dan koordinasi dari berbagai instansi terkait.
Sejumlah produk pertambangan yang dikenakan BK adalah konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, nikel, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.
Perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari Asian Metal.
Sedangkan konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat timbal, konsentrat seng, nikel, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).
Dibandingkan periode sebelumnya, kenaikan HPE dialami sebagian besar produk di periode Oktober 2017.
Konsentrat tembaga dengan Cu lebih besar atau sama dengan 15 persen pada periode Oktober ditetapkan dengan harga rata-rata 2.215,80 dolar AS/WMT atau naik sebesar 5,21 persen, kemudian konsentrat mangan dengan kadar Mn lebih besar atau sama dengan 49 persen pada harga rata-rata 220,17 dolar AS/WMT atau naik sebesar 5,43 persen.
Selain itu, konsentrat timbal dengan Pb lebih besar atau sama dengan 56 persen pada harga rata-rata 974,97 dolar AS/WMT atau naik sebesar 0,46 persen, konsentrat seng dengan kadar Zn lebih besar atau sama dengan 51 persen pada harga rata-rata 905,67 dolar AS/WMT atau naik sebesar 13,03 persen dan konsentrat ilmenit dengan kadar TiO2 lebih besar atau sama dengan 45 persen pada harga rata-rata 242,17 dolar AS/WMT atau naik sebesar 2,31 persen.
Sementara konsentrat rutil dengan kadar TiO2 lebih besar atau sama dengan 90 persen pada harga rata-rata 969,33 dolar AS/WMT atau naik sebesar 3,32 persen, nikel dengan kadar Ni kurang dari 1,7 persen pada harga rata-rata 16,76 dolar AS/WMT atau naik sebesar 13,01 persen, dan bauksit dengan kadar Al2O3 lebih besar atau sama dengan 42 persen pada harga rata-rata 37,57 dolar AS/WMT atau naik sebesar 6,53 persen.
Sedangkan produk yang mengalami penurunan adalah konsentrat besi (hematit, magnetit) dengan kadar Fe lebih besar atau sama dengan 62 persen pada harga rata-rata 58,50 dolar AS/WMT, konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar Fe lebih besar atau sama dengan 50 persen dan (Al2O3 + SiO3) lebih besar atau sama dengan 10 persen pada harga rata-rata 29,89 dolar AS/WMT.
Selain itu, konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) dengan kadar Fe lebih besar atau sama dengan 56 persen pada harga rata-rata 34,93 dolar AS/WMT atau masing-masing turun sebesar sebesar 2,71 persen.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017