Banda Aceh (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menonaktifkan sementara sistem peringatan dini tsunami (Tsunami Early Warning System/TEWS) untuk mencari penyebab berbunyinya sirine tersebut pada Senin (4/6). "Untuk sementara TEWS kita `off` kan dulu, kita yakinkan dulu apa penyebab berbunyinya sirine nanti baru kita ambil langkah bagaimana meneruskan untuk menghidupkan sirine ini," kata Kepala BMG, Sri Woro Budiati Harijono, di Banda Aceh, Kamis. Dia mengatakan, untuk sementara dugaan terkuat penyebab berbunyinya tiga tower TEWS, yaitu di kawasan Kajhu, Punge Blang Oi dan Lhoknga yang membuat panik warga Banda Aceh dan sekitarnya itu adalah akibat pesan singkat (Short Message Service/SMS) yang tertunda. Menurut dia, pada 4 Juni 2007 dilakukan perbaikan terhadap TEWS dan uji coba yang diawali dengan pengiriman SMS ke sirine, pada saat itu TEWS berada dalam kondisi "off" atau mati. Setelah SMS melalui provider Indosat dan Telkomsel terkirim, TEWS dihidupkan kembali, namun ternyata masuk SMS yang sama pada waktu berbeda yang memicu berbunyinya sirine TEWS. Dikatakannya, selama dalam masa perbaikan, TEWS akan dinonaktifkan sementara dan BMG memasang sistem Radio Internet (Ranet) yang dapat menginformasikan langsung bila terjadi gempa. Untuk sementara BMG akan memasang dua unit Ranet di Satkorlak Kantor Gubernur Aceh dan Kantor walikota Banda Aceh serta menyusul di Melaboh Kabupaten Aceh Barat dan Sinabang. Dia juga belum dapat mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk menonaktifkan TEWS, setelah mempelajari dengan cermat apakah benar-benar aman. BMG berencana akan memasang Ranet di 50 lokasi di Indonesia pada 2007 dan empat di antaranya di Aceh karena Aceh dinilai sebagai daerah yang rawan bencana gempa bumi. Saat ini sebanyak enam unit tower TEWS telah dibangun di daerah yang luluh lantak akibta tsunami 2004. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007