Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kantor berita KCNA, Kementerian Luar Negeri Korea Utara menuduh AS "merayu dan mendesak" Warmbier (22) agar melanggar hukum di sana.
"Trump dan kelompoknya, untuk propaganda anti-DPRK, kembali mengeksploitasi kematian Otto Warmbier," katanya, menggunakan akronim untuk nama resmi Korea Utara.
Warmbier, yang berkunjung ke Korea Utara sebagai turis pada Januari 2016 ketika dia ditangkap dan ditahan rezim, meninggal pada Juni beberapa hari setelah dipulangkan dalam kondisi koma secara misterius menyusul penahanan di Korea Utara selama lebih dari setahun.
Dalam sebuah pernyataan, Korea Utara menuduh "sebuah organisasi konspirasi anti-DPRK di AS" memberikan sebuah "misi" jahat kepada Warmbier.
AS sekarang "memanfaatkan orang mati untuk kampanye konspirasi guna memperpanas situasi internasional untuk menekan DPRK," katanya, demikian AFP.
(Baca: Trump tuduh Korut siksa mahasiswa AS Otto Warmbier)
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017