Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ekspektasi tingkat inflasi sampai akhir tahun ini masih akan berkisar pada level 6 persen, dengan anggapan suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) pada kisaran 8 persen masih cukup sehat.
"Sesuai dengan prediksi, pemerintah berharap inflasi akan stabil," kata Sri Mulyani, usai rapat kabinet tentang perubahan PP No.48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Sekretaris Desa jadi Pegawai Negeri Sipil, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis.
Sebelumnya di tempat terpisah Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin atau 0,25 persen, menjad 8,50 persen.
Keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan prospek pencapaian sasaran inflasi masing-masing 6,1 persen pada 2007 dan 5,1 persen tahun 2008.
Menurut Sri Mulyani, dengan perbaikan inflasi dan penurunan BI Rate, maka ekspektasi inflasi serta pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun akan tercapai.
Ia menuturkan ada harapan pemerintah bahwa BI Rate akan turun lagi, yang diindikasikan dari realisasi penapaian inflasi, dan perbedaan antara suku bunga riil dalam negeri dan suku bunga luar negeri.
Sri Mulyani juga mengisyaratkan penurunan BI Rate juga bisa mengurangi biaya bunga utang dalam negeri pemerintah, namun di sisi lain tidak berdampak langsung pada penurunan defisit anggaran pemerintah.
"Dari nilai tukar, barangkali beberapa cicilan luar neeri turun, tapi kan ada pengeluaran untuk beberapa kementerian negar," ujarnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007