Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya menyiapkan sejumlah antisipasi terkait peningkatan aktivitas Gunung Agung di Bali termasuk menyiapkan bandara terdekat dengan Bandara Ngurah Rai.
"Kami mempersiapkan saja misalkan terjadi hal yang tidak diinginkan. Apa yang akan kami lakukan dua hal," kata Budi Karya Sumadi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Hal pertama yang dilakukannya yakni menyiapkan manajemen untuk mengontrol apapbila pesawat tak bisa mendarat atau pun take off dari Bandara Ngurah Rai.
Oleh karena itu, pihaknya terus berkoordinasi untuk mendapatkan informasi terkini dari BMKG.
"Saat tak bisa mendarat, kami siapkan bandara terdekat seperti Banyuwangi, Surabaya, dan Makassar.
Ia mengatakan, total ada 10 bandara terdekat yang disiapkan dengan urutan tergantung skenario yang akan dilakukan di lapangan.
"Hal kedua adalah di Ngurah Rai sendiri. Jika terjadi kejadian, kan pasti ada 5.000 orang. Kan ada 25 flight, dikali 10 jam, kali 200. Kurang lebih 5.000. Kami perkirakan 2.000 itu orang Bali sendiri yang akan kami siapkan bus, yang 3.000 itu seribu untuk keluar dan sisanya dalam negeri," katanya.
Untuk tujuan dalam negeri, rencana (plan) A dialihkan ke Banyuwangi, plan B ke Praya di Lombok, dan plan C ke Surabaya.
"Kalau luar negeri, plan A Praya, baru Surabaya. Itu tergantung arah angin. Kalau arah anginnya ke timur, berarti ke Surabaya," katanya.
Skenario trafik udara itu sendiri kata Budi Karya, sudah dikoordinasikan dengan pemangku kepentingan terkait khususnya PT Angkasa Pura 1 dan Airnav.
Ia memastikan sampai saat ini maskapai pun menyatakan siap mendukung sejumlah antisipasi dan skenario tersebut.
"Siap. Kami siapkan 100 bus untuk mengangkut di luar," katanya.
(T.H016/B012)
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017