Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis pagi, bergerak melemah sebesar 105 poin menjadi Rp13.547 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.445 per dolar Amerika Serikat (AS).
Analis Monex Investindo Futures Agus Chandra di Jakarta, Kamis mengatakan rencana pemangkasan pajak oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendorong dolar AS mengalami apresiasi terhadap mayoritas mata uang dunia.
"Pemangkasan pajak itu dipercaya dapat memciu pertumbuhan dan tingkat investasi di AS," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, nada optimistis dari Ketua The Fed Janet Yellen untuk menaikan suku bunganya pada akhir tahun ini turut menjadi sentimen positif bagi dolar AS di pasar valas.
"Dolar AS menguat dipicu oleh pernyataan Janet Yellen yang membuka peluang kenaikan suku bunganya," katanya.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan bahwa respon pasar terhadap rencana pemangkasan pajak dari Donald Trump dalam anggarannya yang akan dimulai per 1 Oktober 2017 mendorong dolar AS menguat tajam.
Ia menambahkan bahwa penguatan dolar AS juga dipicu respon pasar terhadap pengurangan neraca AS yang bertahap, sebagai indikasi kebijakan moneter yang relatif masih belum begitu ketat.
"Kombinasi kebijakan fiskal ekspansi dan moneter yang tidak begitu ketat membuat ekspektasi pertumbuhan ekonomi AS yang akan lebih tinggi," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017