Pertemuan-pertemuan tersebut dilakukan di sela-sela pertemuan tingkat menteri, The 4th Asia Europe Meeting Transport Minister Meeting (ASEM TMM) di Denpasar, 26-28 September 2017.
"Saya bertemu dengan empat negara, yaitu Korea Selatan, Singapura, Hungaria dan Tiongkok serta European Union. Saya langsung sampaikan beberapa proyek infrastruktur dan mereka menyambut baik. Seperti dengan Korea Selatan, kita bicara tentang kemungkinan investasi terkait pengoperasian beberapa fungsi bandara," kata Budi di Denpasar, Kamis.
Selanjutnya, dia menjelaskan hal yang dibicarakan dengan delegasi Singapura, yaitu terkait dukungan di Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan Organisasi Maritim Internasional (IMO) serta kemungkinan kerja sama lainnya untuk meningkatkan kapasitas.
"Dengan delegasi Singapura, kita saling mendukung di organisasi ICAO dan IMO. Delegasi mereka banyak bicara tentang kemungkinan kerjasama dan keinginan untuk menjalin hubungan baik untuk meningkatkan kapasitas melalui penambahan konektivitas," katanya.
Kemudian dengan delegasi Tiongkok, ada beberapa proyek yang dibicarakan yaitu Kualanamu dan Kuala Tanjung.
"Bersama Tiongkok kita banyak membahas proyek terutama proyek di Sumatera Utara yaitu di Kuala Namu dan Kuala Tanjung. Kedua proyek ini sudah berjalan, jadi jika ada investasi tidak ada jeda atau proyeknya jalan terus. Secara khusus saya juga sampaikan kepada Tiongkok untuk mempercepat proyek kereta api cepat," ujarnya.
Bersama dengan delegasi Hungaria, kerja sama yang dibicarakan di bidang pendidikan, dan juga dengan delegasi Uni Eropa terkait dengan hubungan antara Indonesia dan Eropa.
"Delegasi Hungaria tadi dibicarakan kerja sama dibidang pendidikan. Hungaria juga memberikan proposal untuk menangani kereta api, penerbangan serta pembuatan bus. Sedangkan dengan EU, hal yang dibicarakan terkait peningkatan fungsi-fungsi (rute) penerbangan dari Indonesia ke Eropa," paparnya
Lebih lanjut, Budi merasa senang karena proyek-proyek infrastruktur Indonesia yang ditawarkan ASEM TMM mendapatkan apresiasi dan dukungan dari negara-negara anggota ASEM.
"Upaya untuk menawarkan proyek infrastruktur Indonesia disambut dengan baik, kita mendapat apresiasi secara internasional karena kita menawarkan proyek tersebut dengan proposal yang jelas. Yaitu melalui pameran, penerbitan buku peluang investasi transportasi di Indonesia dan kedalaman studi yang sudah dilaksanakan," katanya.
Menurut Menhub, langkah selanjutnya akan dilakukan "one on one meeting" (pertemuan khusus) dengan pihak swasta dan negara-negara tersebut sebagai kelanjutan dari pembicaraan dalam pertemuan bilateral.
"Saya bertemu dengan empat negara, yaitu Korea Selatan, Singapura, Hungaria dan Tiongkok serta European Union. Saya langsung sampaikan beberapa proyek infrastruktur dan mereka menyambut baik. Seperti dengan Korea Selatan, kita bicara tentang kemungkinan investasi terkait pengoperasian beberapa fungsi bandara," kata Budi di Denpasar, Kamis.
Selanjutnya, dia menjelaskan hal yang dibicarakan dengan delegasi Singapura, yaitu terkait dukungan di Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan Organisasi Maritim Internasional (IMO) serta kemungkinan kerja sama lainnya untuk meningkatkan kapasitas.
"Dengan delegasi Singapura, kita saling mendukung di organisasi ICAO dan IMO. Delegasi mereka banyak bicara tentang kemungkinan kerjasama dan keinginan untuk menjalin hubungan baik untuk meningkatkan kapasitas melalui penambahan konektivitas," katanya.
Kemudian dengan delegasi Tiongkok, ada beberapa proyek yang dibicarakan yaitu Kualanamu dan Kuala Tanjung.
"Bersama Tiongkok kita banyak membahas proyek terutama proyek di Sumatera Utara yaitu di Kuala Namu dan Kuala Tanjung. Kedua proyek ini sudah berjalan, jadi jika ada investasi tidak ada jeda atau proyeknya jalan terus. Secara khusus saya juga sampaikan kepada Tiongkok untuk mempercepat proyek kereta api cepat," ujarnya.
Bersama dengan delegasi Hungaria, kerja sama yang dibicarakan di bidang pendidikan, dan juga dengan delegasi Uni Eropa terkait dengan hubungan antara Indonesia dan Eropa.
"Delegasi Hungaria tadi dibicarakan kerja sama dibidang pendidikan. Hungaria juga memberikan proposal untuk menangani kereta api, penerbangan serta pembuatan bus. Sedangkan dengan EU, hal yang dibicarakan terkait peningkatan fungsi-fungsi (rute) penerbangan dari Indonesia ke Eropa," paparnya
Lebih lanjut, Budi merasa senang karena proyek-proyek infrastruktur Indonesia yang ditawarkan ASEM TMM mendapatkan apresiasi dan dukungan dari negara-negara anggota ASEM.
"Upaya untuk menawarkan proyek infrastruktur Indonesia disambut dengan baik, kita mendapat apresiasi secara internasional karena kita menawarkan proyek tersebut dengan proposal yang jelas. Yaitu melalui pameran, penerbitan buku peluang investasi transportasi di Indonesia dan kedalaman studi yang sudah dilaksanakan," katanya.
Menurut Menhub, langkah selanjutnya akan dilakukan "one on one meeting" (pertemuan khusus) dengan pihak swasta dan negara-negara tersebut sebagai kelanjutan dari pembicaraan dalam pertemuan bilateral.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017