Dar-es-Salaam, Tanzania (ANTARA News) - Masyarakat Afrika Timur (EAC), Rabu (27/9), menyatakan rabies, penyakit yang disebabkan oleh virus yang mempengaruhi sistem syaraf pusat dan ditularkan oleh gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, menewaskan 1.500 orang di Tanzania setiap tahun.
"Kebanyakan korban rabies adalah anak-anak dan penularan terjadi melalui gigitan anjing," kata EAC di dalam satu pernyataan sebelum Hari Rabies Dunia pada Kamis.
Namun angka kematian itu mungkin lebih tinggi lagi sebab ahli ilmu pengetahuan percaya banyak kasus tak dilaporkan dan, oleh karenanya, tidak muncul di dalam statistik resmi.
Sekretariat EAC berencana memperingati Hari Rabies Dunia melalui proyek yang dilancarkan oleh Lembaga Jerman bagi Kerja Sama Internasional (GIZ), demikian laporan Xinhua. Acara tersebut biasanya diselenggarakan bersamaan dengan vaksinasi anjing melalui Gagasan Vaksinasi Rabies.
Stanley Sonoiya, Kepala Departemen Kesehatan EAC, mengatakan, "Hari Rabies Dunia adalah contoh mencolok mengenai pentingnya kerja sama erat antara profesi medis hewan dan manusia dan mengenai perlunya bagi satu pendekatan kesehatan, dalam pencegahan dan pengendalian penyakit hewan."
Fahari Marwa, Kepala Departemen Keamanan Pangan dan Pertanian EAC, mengatakan Sekretariat EAC berjuang untuk menerapkan salah satu pendekatan kesehatan di wilayah EAC.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan pentingnya vaksinasi anjing sebagai pencegahan yang paling efektif terhadap rabies, untuk mengurangi rabies pada anjing dan memiliki dampak langsung pada kesehatan masyarakat dengan mengurangi penularan ke manusia.
Tanggal 28 September setiap tahun diperingati sebagai Hari Rabies Dunia, yang mengenang meninggalnya Louis Pasteur, ahli mikrobiologi dan kimia Prancis yang pertama kali mengembangkan vaksin rabies.
Sekretariat EAC melalui kerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Dunia bagi Kesehatan Hewan (OIE) berencana memberi vaksin untuk sebanyak 5.000 anjing di seluruh 28 tempat vaksinasi di Kota Arusha pada Kamis.
(Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017