Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia mencatat arus masuk dana asing ke Indonesia selama Januari-Mei 2007 mencapai 8,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp76,5 triliun (1 Dolar AS = Rp9.000). "Dana tersebut di Surat Utang Negara (SUN) mencapai 3,96 miliar dolar AS, Surat Bank Indonesia (SBI) mencapai 3,2 miliar dolar AS, dan di pasar saham mencapai 1,3 miliar dolar AS," kata Direktur Direktorat Perencanaan Strategis dan Humas BI, Budi Mulia di Jakarta, Kamis. Sedangkan untuk posisi Mei 2007, menurut dia kepemilikan asing di SBI mencapai 6 miliar dolar AS dan di SUN mencapai 9,4 miliar dolar AS, sedangkan kapitalisasi saham oleh asing 62 miliar dolar AS. Menurut dia derasnya aliran masuk dana asing ke Indonesia karena tingginya ekses liquiditas global (banyaknya dana yang masih menganggur) yang saat ini sedang terjadi. "Dan mereka mencari penempatan di negara yang pasarnya sedang berkembang (emerging market), dan Indonesia salah satunya," katanya. Akibatnya dana asing dalam bentuk dolar yang masuk ke Indonesia tersebut, menurut dia, memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar. "Ini artinya apa, dolar mencari aset rupiah, sehingga rupiah menguat," katanya. Ia menambahkan penguatan nilai rupiah tersebut juga didukung oleh performa ekonomi Indonesia yang semakin membaik, imbal hasil rupiah yang menarik, cadangan devisa yang cukup tinggi, ketahanan fiskal pemerintah. Namun demikian meski memiliki cadangan devisa senilai Rp50,9 triliun per 7 Juni 2007, BI, menurut dia tetap memperhatikan pergerakan penguatan rupiah tersebut. "Kita tetap menjaga volatilitasnya, jadi kita upayakan rupiah pada range yang terkendali," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007