Chicago (ANTARA News) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun lebih dari satu persen pada Rabu (Kamis pagi WIB), tertekan dolar AS yang menguat, menandai penutupan terendah sejak pertengahan Agustus.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, jatuh 13,9 dolar AS atau 1,07 persen, menjadi 1.287,80 dolar AS per ounce.
Dolar AS telah memperpanjang tren penguatannya, dengan indeks dolar meningkat 0,37 persen menjadi 93,36 pada pukul 18.23 GMT. Indeks tersebut merupakan ukuran dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya. Saat dolar AS naik, emas berjangka akan turun.
Greenback terus rebound di tengah meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga berikutnya tahun ini, menyusul pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada Selasa (26/9) yang menggarisbawahi bahwa kenaikan suku bunga secara bertahap masih sesuai.
Para investor juga sedang menunggu proposal reformasi pajak dari pemerintahan Trump.
Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan bahwa ekonomi AS bisa mendapat pertumbuhan satu persen jika reformasi pajak dilakukan dengan benar. Presiden Donald Trump diperkirakan akan memaparkan rencana reformasi pajak selama pidato di negara bagian Indiana.
Dow Jones Industrial Average tetap menguat pada Rabu (27/9), dengan mencatat kenaikan 17,44 poin atau 0,08 persen menjadi 22.301,76 poin pada pukul 18.33 GMT.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 5,6 sen atau 0,33 persen, ditutup pada 16,827 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober berkurang 3,2 dolar AS atau 0,35 persen, menetap pada 921,50 dolar AS per ounce, demikian Xinhua melaporkan.
(UU.A026/B/A026/A026) 28-09-2017 04:09:27
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017