Apalagi ditambah dengan penetrasi ponsel di Indonesia. Ini mendukung ambisi kami terkait pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia, baik bagi konsumen maupun `seller` (penjual)."
Jakarta (ANTARA News) - Chief Marketing Officer (CMO) Lazada Indonesia, Achmad Alkatiri, mengatakan transaksi di Lazada sebagai toko jual beli dalam jaringan (online marketplace) tidak terpengaruh pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang sempat melambat beberapa waktu belakangan.
"Mungkin memang masyarakat lebih aware dengan online shopping karena lebih mudah. Kami sih masih steady growth," kata Achmad dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Ia melihat bahwa penetrasi belanja dalam jaringan (online shopping) selalu naik dari tahun ke tahun. Banyak pihak juga menilai total transaksi tersebut akan naik tinggi pada 2020 mendatang.
"Apalagi ditambah dengan penetrasi ponsel di Indonesia. Ini mendukung ambisi kami terkait pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia, baik bagi konsumen maupun seller (penjual)," ucap Achmad.
Mengenai pandangan tentang online marketplace yang menggerus bisnis ritel konvensional, Achmad mengatakan pihaknya selama ini justru telah melakukan kolaborasi dengan perusahaan ritel.
"Saya merasa mereka sudah melihat online sebagai salah satu jaringan distribusi ekstra yang sangat menjanjikan," ucap Achmad.
Ia juga mengatakan bahwa Lazada tidak memandang perusahaan-perusahaan ritel konvensional sebagai pesaing.
Dalam menjalankan proses bisnisnya, lanjut dia, Lazada bahkan menjalin sinergi dengan perusahaan ritel konvensional.
"Kami segera rilis kolaborasi dengan salah satu perusahaan ritel yang eksklusif di Lazada. Memang kami melihatnya ada sinergi (dengan ritel)," kata Achmad.
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017