Bandung (ANTARA News) - Biro Kepegawaian Pemprov Jawa Barat kebakaran jenggot menyusul munculnya laporan kasus percaloan dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang melibatkan staf bagian formasi karyawan. "Laporan kasus pencaloan CPNS tak pernah sampai ke meja saya, para korbannya hanya mencari individu atau pegawai yang dikenalnya saja. Tak pernah ada yang melaporkan langsung," kata Kepala Biro Kepegawaian Pemprov Jabar, Aip Riva`i di sela-sela rapat dengan Komisi A DPRD Jabar, Kamis. Aip menegaskan, tidak ada sindikat atau jaringan pencaloan CPNS di Biro Kepegawaian Pemprov Jabar. Menurut dia, bila ada orang yang mengaku bisa memasukkan seseorang menjadi PNS dan meminta sejumlah uang dipastikan itu penipuan. "Bila mereka minta uang, itu penipuan. Laporkan langsung kepada instansi terkait. Dalam rekrutmen tidak ada proses seperti itu, semuanya lewat seleksi, baru lolos jadi PNS," katanya. Kepala Biro Kepegawaian Pemprov Jabar itu juga menegaskan tidak ada jatah-jatahan pengangkatan PNS itu, semuanya melalui prosedur yang sama. Ia meminta agar masyarakat tidak mudah terjebak oleh para penipu yang menawarkan jasa bisa mengangkat seseorang menjadi PNS. Lebih lanjut ia menyebutkan, saat ini Biro Kepegawaian Pemprov Jabar tengah melakukan proses pengangkatan tenaga kontrak kerja menjadi PNS yang dilakukan melalui prosedur yang ada. "Untuk formasi 2006, Pemprov Jabar kebagian 1.443. Jumlah TKK di Pemprov Jabar sekitar 4.000 semuanya akan dituntaskan hingga 2009," kata Aip Riva`i.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007