Jakarta (ANTARA News) - Sentimen penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 8,5 persen, tak mampu angkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Kamis. IHSG ditutup turun 8,633 poin atau 0,41 persen menjadi 2.093,811 dan indeks LQ45 melemah 1,677 poin atau 0,38 persen ke posisi 435,258. Analis Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Miranda Hotmadiah kepada ANTARA, mengatakan bahwa kebijakan penurunan BI rate belum bisa mendorong indeks BEJ pada Kamis ini (7/6). "Kalau kita lihat pengalaman bulan lalu, penurunan BI rate baru direspon besoknya, dan mungkin kondisinya sama pada bulan lalu," kata Miranda. Menurut dia, penurunan indeks ini lebih disebabkan aksi ambil untung saham-saham unggulan terutama sektor pertambangan. "Kemarin saham-saham pertambangan mengalami kenaikan cukup tinggi dan hari ini (Kamis) mengalami konsolidasi," tambahnya. Pasar hari ini juga mendapat tekanan dari isu naiknya pajak transaksi saham yang menekan indeks, namun setelah ada penjelasan menkeu pasar kembali menguat. Menkeu Sri Mulyani Indrawati menegaskan pihaknya sama sekali tidak berencana untuk melakukan perubahan pengenaan pajak atas transaksi saham di pasar modal. Menkeu mengatakan jika pemerintah akan menerapkan suatu kebijakan maka akan dilakukan kajian secara sangat hati-hati dan mempertimbangkan seluruh aspek. Dengan demikian, lanjutnya, pajak transaksi tetap seperti semula yaitu 0,1 persen. Namun, lanjutnya, tekana aksi ambil untung dari saham unggulan cukup besar, maka indeks BEJ kembali menurun di akhir perdagangan. Selain itu, pasar saham juga tertekan sentimen negatif dari melemahnya bursa regional yang mengikuti bursa Wall Street mempengaruhi pasar BEJ. Saham-saham AS terjungkal pada perdagangan Rabu malam, setelah secara tak terduga terjadi kenaikan kuat biaya pekerja dalam kuartal pertama yang memicu kekhawatiran terhadap inflasi. Pada perdagangan Kamis ini, pergerakan saham didominasi yang turun sebanyak 115 jenis dibanding yang naik 77 dan 53 bergerak mendatar. Volume perdagangan mencapai 8,670 miliar saham dengan nilai transaksi Rp4,039 triliun. Turunnya indeks dipimpin oleh saham Bumi Resources (BUMI), Aneka Tambang (ANTM), Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), Bank Mandiri (BMRI), dan Astra Internasional (ASII). Saham BUMI merosot Rp30 menjadi Rp1.860, ANTM terjun Rp300 menjadi Rp13.000, PTBA tertekan Rp150 ke posisi Rp6.300, BMRI terkoreksi Rp50 ke posisi Rp3.150 dan ASII turun Rp500 ke harga Rp16.250.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007