Bengkulu (ANTARA News) - Pengusaha asal Amerika Serikat (AS) berkunjung ke Bengkulu dan meminta data produksi minyak sawit mentah (crude palm oil-CPO), terkait keinginannya untuk mendirikan industri biodiesel di daerah itu."Pengusaha AS Neil Yul, dua hari lalu (5/6) datang untuk survei lapangan dan meminta data produksi CPO. Mereka tertarik membangun industri bio diesel di Bengkulu," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Bengkulu Musiar Danis.Jika rencana investasi itu jadi, pengusaha itu akan bekerjasama dengan PT Bengkulu Mandiri, BUMD milik pemerintah Provinsi Bengkulu.Investasi disetor industri biodiesel di Bengkulu cukup diminati, sebelumnya investor Korea Selatan (Korsel) dari Hyundai Group juga menyatakan ketertarikannya untuk membangun industri biodiesel di Provinsi Bengkulu.Pengusaha asal negeri Ginseng itu sangat antusias untuk membangun industri bio diesel, karena itu selama di Bengkulu di sela-sela kegiatan penelitian pembangunan rel kereta api mereka juga akan melakukan surveiperkebunan sawit dan produksi CPO di daerah itu.Mereka melakukan survei produksi sawit dan CPO itu untuk memastikan apakah masih bisa membangun industri biodiesel, kalau mungkin mereka tetap akan membangun industri itu.Provinsi Bengkulu, sebelumnya telah memberikan izin pembangunan industri pengolahan biodiesel itu pada PT Bengkulu Energi Mandiri, perusahaan patungan pengusaha asal Hongkong dan Indonesia.Perusahaan itu, siap menginvestasikan dana sebesar Rp1 triliun untuk pembangunan industri biodiesel itu.Pabrik ini akan dibangun dua tahap, yang pertama nilai investasinya Rp500 miliar dengan kapasitas 200 ribu ton per tahun, selanjutnya Rp500 miliar juga dengan kapasitas 200 ribu ton per tahun, jadi totalnya 400 ribu ton per tahun.Pabrik itu di bangun di kawasan pelabuhan Pulau Baai, dan pemerintah Provinis Bengkulu telah menyediakan lahan seluas 10 hektare yang diberikan secara gratis pada investor.Pabrik yang akan dibangun itu memiliki standarisasi Eropa, karenanya selain dapat mengolah biodiesel dari minyak sawit mentah (CPO) juga bisa mengolah buah jarak.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007