Tangerang, Banten (ANTARA News) - Sistem pembayaran secara non-tunai untuk jasa transportasi umum dinilai menguntungkan konsumen karena lebih nyaman, menurut CEO Kartuku, Niki Luhur.


“Dari sisi konsumen, sudah lebih terbiasa dan ada keuntungan, misalnya, kalau di e-toll atau TransJakarta tidak perlu antre lagi,” kata Niki saat ditemui di GMIC Indonesia 2017 di ICE BSD, Tangerang.


Pembayaran secara non-tunai mampu memangkas antrean membeli tiket sebelum naik bus. Menurut dia, salah satu hal yang membuat antrean di loket adalah karena transaksi pembelian tiket serta mencari uang kembalian.


Bila dibandingkan dengan antrean membeli produk kartu untuk pembayaran non-tunai, konsumen bisa mengisi kartu tersebut dalam jumlah banyak sekaligus sehingga dapat digunakan untuk beberapa kali perjalanan.


Menurut pendiri perusahaan penyedia layanan non-tunai itu, trend pembayaran non-tunai di Indonesia akan meningkat karena infrastruktur lebih siap dan konsumen sudah terbiasa.


Akses terhadap produk pembayaran non-tunai saat ini dinilai lebih terbuka karena dapat menerima pembayaran dari bank mana pun.


Selain itu, konsumen tidak perlu memiliki rekening perbankan untuk mendapatkan dan mengisi ulang kartu yang digunakan untuk pembayaran non-tunai.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017