Jakarta (ANTARA News) - Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) Sumatera Utara melalui jaringan 120 kamera perangkap di wilayah mereka menangkap penampakan enam spesies yang terancam punah, termasuk burung tokhtor sumatera.


Penampakan burung tokhtor sumatera (carpococcyx viridis) merupakan kali pertama di TNBG setelah sempat dianggap punah pada 1916 sebelum ditemukan kembali pada 1997 dan diperkirakan populasi hanya 50-249 ekor individu dewasa.


Berdasarkan tautan foto-foto hasil tangkapan kamera perangkap di TNBG, burung tokhtor sumatera terlihat pada 19 November 2016 pukul 8.28 WIB.


Selain, burung tokhtor sumatera, tertangkap juga penampakan lima spesies terancam punah lain di wilayah TNBG, yakni trenggiling sunda, macan tutul sumatera, harimau sumatera, tapir dan anjing liar asiatic, serta spesies endemik kuau kerdil sumatera dan sempidan sumatera turut sempat terekam dalam kamera.


Macan tutul sumatera (Conservation Indonesia)


Seekor macan tutul sumatera (neofelis diardi ssp. diardi) tertangkap kamera pada 11 November 2016 pukul 16.40 WIB, seekor trenggiling sunda (pangolin manis javanica) pada 31 Oktober 2016 pukul 22.13 WIB dan seekor tapir (tapirus indicus) pada 10 November 2016 pukul 7.05 WIB.


Sementara itu untuk harimau sumatera (panthera tigris sumatreae) kamera perangkap sedikitnya tiga kali menangkap spesies yang hanya tersisa sekira 400-500 ekor tersebut, masing-masing pada 28 Mei, 2 Desember dan 11 Desember 2016.


"Sangat menggembirakan untuk mengetahui bahwa kita belum terlambat untuk mencegah spesies yang terancam dari kepunahan, namun tindakan mendesar perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat," kata Senior Terrestrial Policy Adviser Conservation International Indonesia, Iman Santoso, dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin.


"Kami membutuhkan mereka untuk memahami bahwa satwa liar menjaga hutan. Sementara hutan menyediakan makanan, air bersih dan mata pencaharian bagi kesehatan mereka," ujar mantan Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan itu menambahkan.


Harimau sumatera (Conservation Indonesia)


Menurut Kepala Balai TNBG, Etti Nurwanti, data tangkapan kamera perangkap tersebut mengindikasikan baik tidaknya pengelolaan sebuah kawasan taman nasional.


"Bila habitat terancam, akan berdampak pada daerah sekitarnya. Berdasarkan data yang kami peroleh, kami berharap bisa mengidentifikasi populasi satwa liar, termasuk macan, tapir dan spesies langka lainnya," kata Etti.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017