Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan sesi pagi, Kamis, ditutup melemah tipis 0,06 persen (1,162 poin) menjadi 2.101,282, sedangkan indeks LQ45 melemah 0,520 poin (0,12 persen) ke posisi 436,415. Analis Riset PT Bapindo Bumi Sekuritas Harry Kurniawan, mengatakan bahwa sentimen negatif dari melemahnya bursa regional yang mengikuti bursa Wall Street mempengaruhi pasar BEJ. Saham-saham AS terjungkal pada perdagangan Rabu malam, setelah secara tak terduga terjadi kenaikan kuat biaya pekerja dalam kuartal pertama yang memicu kekhawatiran terhadap inflasi. Pasar hari ini juga mendapat tekanan dari isu naiknya pajak transaksi saham yang menekan indeks, namun setelah ada penjelasan menkeu pasar kembali menguat dan ditutup turun tipis. Menkeu Sri Mulyani Indrawati menegaskan pihaknya sama sekali tidak berencana untuk melakukan perubahan pengenaan pajak atas transaksi saham di pasar modal. Ia mengatakan jika pemerintah akan menerapkan suatu kebijakan maka akan dilakukan kajian secara sangat hati-hati dan mempertimbangkan seluruh aspek. Dengan demikian, lanjutnya, pajak transaksi tetap seperti semula yaitu 0,1 persen. Kembali menguatnya saham ini juga menjelang keputusan BI-rate yang akan diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada siang ini. Harry memperkirakan BI rate akan kembali turun sekitar 25 basis poin menjadi 8,50 persen, karena didorong oleh angka inflasi Mei yang masih cukup terkendali. Dengan harapan penurunan suku bunga ini akan mengangkat saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga. Dia juga mengungkapkan bahwa pasar juga akan didorong oleh sentimen industri, terutama sektor pertambangtan yang kemarin naik, karena faktor kenaikan harga komoditi. Pada perdagangan sesi pagi ini, pergerakan saham berjalan cukup seimbang, dimana 74 efek naik, 84 turun dan 55 bergerak mendatar. Volume perdagangan mencapai 3,739 miliar saham dengan nilai transaksi Rp1,919 triliun. Turunnya indeks dipimpin oleh saham Bumi Resources (BUMI), Bank Mandiri (BMRI), Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan Astra Internasional (ASII). Saham BUMI merosot Rp30 menjadi Rp1.860, BMRI terkoreksi Rp25 ke posisi Rp3.175, PGAS melemah Rp50 ke level Rp9.850 dan ASII turun Rp400 ke harga Rp16.350. Sedangkan saham pertambangan dan saham unggulan lainnya masih menunjukkan pergerakan positif, seperti Aneka Tambang (ANTM), Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), Internasional Nickel (INCO) dan Telkom (TLKM). ANTM naik Rp150 menjadi Rp13.450, PTBA terangkat Rp150 ke posisi Rp6.600, INCO terdorong Rp2.000 ke level Rp52.200 dan TLKM menguat Rp50 ke harga Rp9.700.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007