Salatiga (ANTARA News) - Jalan Tol Semarang-Solo Seksi III Ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,6 kilometer hari ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dengan diwarnai hujan gerimis.
Presiden tiba di gerbang tol Salatiga, Senin, pukul 15.30 WIB dengan didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Hujan gerimis berlangsung hingga Presiden menekan tombol sirene sebagai tanda peresmian jalan tol Bawen-Salatiga.
Setelah meresmikan pengoperasian jalan tol Bawen-Salatiga, Presiden berkesempatan mencoba kartu e-toll di gardu tol otomatis di gerbang tol Salatiga.
Sebelum diresmikan Presiden, jalan tol Bawen-Salatiga telah diuji coba pengoperasian tanpa tarif tol sejak Jumat (15/9) pukul 16.00 WIB.
Uji coba tanpa tarif tol tersebut berdasarkan sertifikat laik fungsi jalan tol Semarang-Solo Seksi III Bawen-Salatiga dari Direktorar Jenderal Perhubungan Darat Nomor AJ.005/U/17/DJPD/2016 tanggal 24 Agustus 2017 dan sertififikat dari Kepala Badan Pengatur Jalan Tol nomor JL.03.04-P/338 tanggal 14 September 2017.
Pengoperasian tanpa tarif tol tersebut sebagai bagian sosialisasi terhadap ruas Bawen-Salatiga maupun sosialisasi terhadap perubahan sistem transaksi dan sistem terbuka menjadi sistem tertutup.
Pemberlakuan tarif tol pada ruas Bawen-Salatiga akan diberlakukan mulai 26 September 2017 pukul 00.00 WIB.
Sesuai keputusan Menteri PUPR, ditetapkan golongan kendaraan dan besaran tarif tol pada jalan tol Bawen-Salatiga adalah golongan I Rp17 500, golongan II Rp26.500, golongan III Rp35.000, golongan IV Rp44.000, golongan V Rp53.000.
Jalan tol Semarang-Solo sepanjang 72.64 km yang dikelola oleh PT Trans Marga Jateng (TMJ), kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. merupakan salah satu skala prioritas pembangunan jalan tol oleh pemerintah saat ini dan telah sesuai dengan tata ruang terpadu yang disusun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta diharapkan dapat mempercepat pengembangan wilayah tersebut.
Jalan tol Semarang-Solo yang menghubungkan Kota Semarang dan Surakarta (Solo) memiliki arti penting bagi denyut nadi perekonomian di daerah yang dilintasi yaitu, Semarang, Salatiga, Boyolali, Sukoharjo serta Solo.
Jalan tol Semarang-Solo memperkuat potensi pengembangan wilayah, khususnya untuk mendukung pergerakan perekonomian melalui peningkatan kelancaran arus barang dan jasa.
Jalan tol Semarang-Solo sebagai bagian dari Trans Jawa yang melintas di jalur pantura juga berperan penting dalam membantu kelancaran arus mudik balik Lebaran tiap tahun.
Dengan segera dioperasikan Jalan Tol Semarang-Solo ini diharapkan mampu menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di jalan arteri serta memberikan alternatif pilihan bagi pengguna jalan untuk menuju ke kota tujuan dengan aman, lancar dan nyaman.
Pewarta: Wisnu Adhi N
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017