Gorontalo (ANTARA News) - Harga cabai rawit di pasar tradisional Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, turun drastis dari Rp60.000 per kilo gram menjadi Rp40.000 per kilo gram.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat, Wilson Hadju, Senin di Gorontalo, mengatakan, pihaknya setiap pekan memantau harga komoditas pangan termasuk rempah-rempah.
Cabai rawit merupakan salah satu komoditas unggulan yang wajib ada di pasar tradisional di wilayah ini.
Suplai komoditas cabai rawit ke daerah ini setiap pekannya kata Wilson, menjangkau 17 pasar tradisional tersebar di 11 kecamatan, termasuk di pasar besar Senin-Kamis Moluo, Kecamatan Kwandang.
Sepekan ini kata Wilson, harga cabai rawit terus mengalami penurunan akibat suplai komoditas itu yang terus masuk bertepatan dengan panen besar yang dilakukan petani lokal.
Untuk komoditas rempah-rempah khususnya cabai rawit, pihaknya tidak bisa membatasi masuknya stok khususnya dari sentra produksi di tingkat petani lokal, namun pantauan terhadap distribusi khususnya pergerakan harga setiap minggu, terus dilakukan.
Sri Tanaiyo, salah satu ibu rumah tangga di Desa Posso, Kecamatan Kwandang, mengatakan, selaku konsumen ia sangat berharap harga cabai rawit turun hingga mencapai kisaran Rp10.000-Rp20.000 per kilo gram.
Menurut ia, cabai rawit menjadi rempah-rempah andalannya sebagai bumbu utama untuk masakan olahan rumah tangga.
"Jika ditanya ke saya sebagai ibu rumah tangga, maka saya sangat bersyukur jika harga cabai rawit turun drastis," ujar Sri yang mengaku warga Gorontalo umumnya penyuka makanan pedas.
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017