London (ANTARA News) - Lebih dari 600.000 orang pada Minggu (24/9) telah menandatangani sebuah petisi yang meminta otoritas transportasi London mencabut keputusan mereka untuk tidak memperbarui izin Uber ketika masa berlakunya habis.
Keputusan pada Jumat untuk melarang layanan pemesanan tumpangan itu "berdampak pada kehidupan banyak pengemudi yang jujur dan pekerja keras" dan "menunjukkan kepada dunia bahwa London sangat tidak terbuka dan tertutup bagi perusahaan inovatif," kata isi petisi tersebut.
Transport for London (TfL) mengatakan cara kerja Uber, yang memiliki sekitar 40.000 pengemudi dan 3,5 juta pelanggan di ibu kota Inggris, menuai kekhawatiran soal keselamatan.
"TfL menyimpulkan bahwa Uber London Limited tidak pantas dan layak untuk memegang lisensi operator swasta," katanya dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilaporkan AFP.
Dalam pernyataan itu disebutkan "pendekatan dan cara kerja Uber menunjukkan kurangnya tanggung jawab perusahaan sehubungan dengan sejumlah isu yang berpotensi mengancam keselamatan dan keamanan publik," menekankan sejumlah kekhawatiran soal pemeriksaan latar belakang para pengemudinya.
Petisi di change.org tersebut, menyebutkan bahwa Uber memberikan "tumpangan aman, bisa diandalkan dan terjangkau", dan bahwa penggunanya merasa "terkejut" dengan larangan itu. (mu)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017