Kontes ikan guppy tingkat nasional tersebut, diselenggarakan oleh Kudus Guppy lover Kudus di objek wisata Taman Krida Kudus, Minggu (24/09).
"Peserta terjauh berasal Makassar, Medan dan Pontianak," kata Ketua Panitia Kontes Kudus Guppy Lover (KGP) Fala Adiatya di Kudus, Minggu.
Banyaknya peserta kontes, kata dia, karena pembudidaya ikan guppy asal Kudus sudah mendapatkan pengakuan di tingkat nasional.
Untuk itu, kata dia, panitia sengaja mendatangkan tiga juri, yakni juri senior dari Yogyakarta, Semarang dan Cirebon.
Ia mengatakan, Ikan yang dilombakan terdapat puluhan jenis guppy.
Menurut Wawan, memiliki ikan guppy sekarang bisa menjadi sumber penghasilan, karena bisa dijual ke berbagai daerah hingga luar negeri.
Bahkan, kata dia, ikan berukuran kecil tersebut, memiliki peluang usaha yang baik, karena harga jualnya bisa mahal untuk per ekornya.
Ia mengakui, ikan guppy dari Kudus diminati pembeli dari luar negeri, seperti Jerman, Puertorico dan Malaysia.
Bahkan, kata dia, ikan guppy dari Kudus dinilai pembeli cukup bagus dan mendapat pengakuan dari luar negeri.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Catur Sulistiyanto berharap, kontes ikan hias ini bisa menjadi agenda tahunan.
"Mudah-mudahan, tahun depan bisa lebih meriah," ujarnya.
Ia mengakui, baru mengetahui bahwa ikan guppy laku hingga mancanegara.
Sementara itu, juri kontes Agung Saputra menjelaskan, bahwa potensi ikan Guppy di Kudus sangat bagus untuk dikembangkan, mengingat pembudidayanya masih muda-muda dan anggotanya sudah cukup banyak.
Terlebih lagi, lanjut dia, mendapatkan dukungan dari pemerintah kabupaten setempat.
Sementara kriteria kontes guppy di Kudus, terdapat empat poin penilaian, yakni bodu, dorsal, ekor dan vitalitas.
Untuk bodi diutamakan yang memiliki bentuk seimbang, kemudian memiliki sirip bagian atas atai dorsal.
Sementara ekornya dipilih yang berbentuk segitiga atau diamond sebagai bentuk ikan guppy yang ideal serta cukup lincah.
Pewarta: Akhmad NL
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017