Denpasar (ANTARA News) - Balai Besar Meteorologi dan Geofisika (BBMG) Wilayah III Denpasar menyatakan hingga Kamis pagi tidak diperoleh tanda-tanda bakal terjadinya gempa tektonik berkekuatan besar yang akan melanda Pulau Bali. "Dari pantauan sejumlah peralatan deteksi tak menunjukkan sinyal bakal terjadinya gempa. Tetapi di perairan selatan (Samudera Hindia) berpeluang muncul gelombang besar, setinggi 2-3 meter," kata Kepala Bidang Data dan Informasi BBMG Denpasar, Ir H Sutrisno, MSi, kepada ANTARA. Disebutkannya bahwa berdasarkan laporan yang terpantau dari alat deteksi, kondisi getaran bumi di wilayah Bali diprediksi tetap normal atau intensitasnya tenang, paling tidak selama 24 jam, hingga Jumat (8/6) pagi. Tidak terpantau munculnya indikasi bakal terjadinya gempa besar sebagai dampak dari prediksi pergeseran Lempeng Indo-Australia ke arah utara yang dikhawatirkan bertubrukan dengan Lempeng Eurasia yang bergeser ke selatan dan menimbulkan tsunami yang ramai diisukan. Meski begitu, BBMG Denpasar mengimbau warga dan wisatawan yang ada di Pulau Dewata agat tetap waspada, dan tidak melakukan tindakan yang didasarkan pada isu atau kabar yang menyesatkan. "Jangan sampai melakukan tindakan yang bisa menimbulkan keresahan dan kepanikan. Kalau ada apa-apa, kami pasti segera menyebarkan informasinya. Jangan terpengaruh kabar menyesatkan," pinta Sutrisno. Sementara untuk perairan selatan Pulau Bali atau kawasan Samudera Hindia, justru berpeluang terjadi gelombang besar, hingga setinggi 2-3 meter. Hal itu disebabkan kuatnya tiupan angin, yang berkisar tujuh hingga 20 knot, selain terjadi penguapan tinggi akibat udara panas di perairan selatan. Fenomena penguapan tinggi akibat udara panas ini juga berpeluang menyebabkan terjadinya hujan ringan di daratan Bali. Dengan terjadinya fenomena tersebut, BBMG Denpasar mengingatkan kepada para nelayan dan awak kapal tongkang atau kapal lainnya yang berada di perairan selatan untuk lebih waspada dan hati-hati. (*)
Copyright © ANTARA 2007