Mexico City (ANTARA News) - Gempa berkekuatan 6,2 skala Richter mengguncang Meksiko pada Sabtu (23/9) dan memicu kepanikan di Mexico City, tempat regu penyelamat yang berusaha mengeluarkan orang-orang yang terjebak akibat gempa pekan ini terpaksa menunda pekerjaan mereka.
Tidak ada laporan segera mengenai kerusakan atau korban akibat gempa baru yang lebih kecil, yang pusatnya lebih jauh ke selatan dibandingkan gempa 7,1 skala Richter pada Selasa yang menewaskan hampir 300 orang.
Kendati demikian, gempa itu memicu kekhawatiran bahwa bencana tersebut bisa menyebabkan pergeseran puing-puing yang menumpuk di atas para korban selamat yang menunggu untuk dievakuasi di Mexico City.
Para petugas penyelamat Meksiko dan asing segera mengevakuasi tempat-tempat yang mereka tempati saat alarm seismik berbunyi.
"Ya Tuhan, kasihanilah," kata Teresa Martinez (74), yang berlari ke jalan demi keselamatan.
"Kali ini kami tidak merasakan tanah bergerak... mungkin sejak (gempa) yang sebelumnya kami sudah mulai terbiasa," kata Pablo Martinez, yang melarikan diri dari blok apartemennya bersama putrinya yang berusia enam tahun.
Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat mencatat gempa 6,2 SR pada Sabtu terjadi pukul 12.53 GMT dengan pusatnya di 19,3 kilometer tenggara Kota Matias Romero di negara bagian Oaxaca.
Kepala pelayanan perlindungan sipil Meksiko, Luis Felipe Puente, menulis di Twitter bahwa "untuk saat ini tidak ada dampak yang dilaporkan, kami terus memantau."
Di beberapa tempat operasi penyelamatan di Mexico City, para petugas masih membahas apakah mereka akan kembali bekerja untuk berusaha menyelamatkan korban gempa Selasa yang diyakini terkubur di bawah puing-puing di tiga lokasi kota itu.
Gempa Selasa, yang merobohkan 39 bangunan di ibu kota, merupakan yang terburuk dalam tiga dekade di Mexico City setelah gempa 1985 yang menewaskan 10.000 orang menurut warta kantor berita AFP.(hs)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017