Agar tidak dilanggar, pengguna jalan perlu diingatkan."
Medan (ANTARA News) - Alat modifikasi peringatan dini bagi pelanggar rambu lalu lintas yang diberi nama Mamnu Wuquf karya mahasiswi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Jawa Timur, Melati Dyah Kumalasari menyabet juara pertama dalam kompetisi Astra Road Safety Challenge.
"Pesan moral berupa efek jera itu tertuang jelas dalam alat modifikasi yang dapat memberikan peringatan dini kepada pelanggar rambu dilarang parkir dan berhenti itu dinilai terbaik," ujarnya di Medan, Sabtu (23/9).
Penghargaan yang diberikan PT Astra International Tbk pada peringatan HUT ke-60 di Medan itu diterima Melati Dyah Kumalasari mewakili kelompoknya yang berjumlah empat orang.
Usai menerima penghargaan, Melati menyebutkan bahwa peraturan lalu-lintas dibuat untuk dipatuhi, tetapi banyak rambu-rambu yang dilanggar pengguna jalan yang tingkat kepeduliannya masih rendah.
"Agar tidak dilanggar, pengguna jalan perlu diingatkan," ujar Melati
Dia menjelaskan, alat modifikasi yang menggabungkan sensor berat dengan suara itu dipasang pada rambu dilarang parkir dan dilarang berhenti.
Jika ada pengguna kendaraan yang berhenti di depan rambu-rambu tersebut melebihi dari waktu tertentu, menurut dia, maka sirine dengan nyaring akan berbunyi.
Ia menyatakan, peringatan sirine itu akan membuat pelanggar terkejut sehingga mereka menyadari kalau mereka melanggar dan akhirnya memindahkan kendaraannya.
Pada tahap awal, dikemukakannya, alat modifikasi peringatan dini itu dipasang pada rambu dilarang parkir di dua titik di Bojonegoro, dua titik di Gresik dan satu titik di Ngawi, seluruhnya di Provinsi Jawa Timur.
"Hasil pantauan, bunyi sirine keras dari alat modifikasi itu menimbulkan efek jera bagi pelanggar dan itu harus ditularkan kepada masyarakat," ujarnya.
Melati menyatakan pada Januari 2018 akan berangkat ke Jepang untuk bekerja di salah satu perusahaan pembuat alat pengatur suhu ruangan (air conditioner/AC) terkenal.
Sementara itu, Direktur Keamanan dan Keselamatan Korps Lalu Lintas Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Dirkamsel Korlantas Polri) Brigadir Jenderal Polisi Chrysnanda Dwilaksana mengatakan program Astra Road Safety ikut menyadarkan pengguna kendaraan untuk bertanggung jawab dan akhirnya menjadi disiplin dalam mematuhi peraturan lalu-lintas.
"Astra dengan Festival Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas (IAABL) tersebut memberi inspirasi," ujarnya.
Direktur PT Astra International Tbk Suparno Djasmin mengatakan Festival IAABL dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian Astra dalam bidang keselamatan berlalu lintas yang dikemas secara menarik bagi pelanggan, masyarakat dan pelajar.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017