Yang terbakar adalah jaringan kabel yang berada di bawah jembatan sisi jalur kendaraan roda dua yang menuju arah Pulau Madura."

Surabaya (ANTARA News) - Petugas Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) mengalihkan arus lali lintas kendaraan roda dua atau sepeda motor ke jalur roda empat menyusul kebakaran jaringan kabel listrik di jembatan itu.

"Yang kami alihkan adalah arus kendaraan roda yang menuju arah Pulau Madura," ujar Kepala Gerbang Tol Jembatan Suramadu Mujiono saat dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu malam.

Dia mengatkaan kebakaran terjadi pada sekitar pukul 17.00 WIB tadi sore. "Yang terbakar adalah jaringan kabel yang berada di bawah jembatan sisi jalur kendaraan roda dua yang menuju arah Pulau Madura," katanya.

Karenanya petugas langsung mengalihkan arus lalu lintas jalur roda dua ke jalur roda empat yang menuju ke arah Madura sebagai langkah pengamanan.

Selain itu pihaknya juga segera menghubungi petugas PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk melihat kerusakan akibat kebakaran tersebut.

Selain menghubungi pihak PLN, dia menambahkan, juga menghubungi petugas dari pihak Pekerjaan Umum (PU).

"Ini nanti yang memperbaiki adalah dua petugas dari dua instansi itu, yaitu PLN dan PU," katanya.

Sampai sekarang, Mujiono memastikan, kondisi di Jembatan Suramadu tidak ada masalah yang cukup berarti, karena tinggal menunggu perbaikan jaringan kabel listrik yang rusak. Hingga berita ini diturunkan kabel yang terbakar masih mengeluarkan asap.

"Arus lalu lintas berjalan normal baik dari sisi arah Surabaya menuju Madura maupun sebaliknya," ujarnya.

Memang, menurut dia, perbaikannya agak susah karena posisi kabel berada di bawah jembatan.

Petugas dari PLN dan PU sudah di lokasi sejak sore tadi. Namun belum bisa turun ke bawah jembatan karena masih menunggu peralatan yang dibutuhkan untuk perbaikan yang masih dalam perjalanan.

"Peralatannya sudah dikirim tapi masih dalam perjalanan. Petugas dari PLN dan PU menunggu peralatan ini untuk kemudian turun ke bawah jembatan melakukan perbaikan," ucapnya.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo dan Hanif Nashrullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017