Paris (ANTARA News) - Juara bertahan Rafael Nadal asal Spanyol mengalahkan rekan senegaranya, Carlos Moya, di Prancis Terbuka untuk melangkah ke semifinal dengan meraih angka 6-4, 6-3, 6-0. Hubungan teman dekat barangkali hanya di luar lapangan saja, namun Nadal terlihat tidak memberi ampun pada pemain yang sembilan tahun lebih tua darinya. Dia mengalahkan juara 1998 itu dengan penampilan yang mengagumkan di lapangan tanah liat. Petenis berusia 21 tahun itu tidak pernah kalah satu set pun dalam turnamen ini dan dia sedang dalam langkah untuk menyamai rekor Bjorn Borg yang merebut tiga gelar beruntun di Prancis Terbuka pada 1980-an. Moya, pemain tertua dari delapan perempatfinalis, sempat memberi perlawanan sebelum kemudian forehand-forehand keras Nadal mengakhiri pertarungan dalam match-point keduanya setelah waktu melewati dua jam. "Saya bermain lebih baik dibanding tahun lalu, sekalipun saya kalah di Hamburg," kata Nadal, menyangkit kekalahannya dari Roger Federer, yang mengakhiri 81 kemenangan beruntun di lapangan tanah liat. Moya berjuang keras pada awal pertandingan dengan memperlihatkan penempatan-penempatan bola yang cerdas untuk mengatasi forehand Nadal. Namun Nadal meraih angka lebih dulu, forehand-nya memaksa pukulan voli Moya mendarat di net. Namun Moya membalas mematahkan servis Nadal setelah Nadal melakukan drop-shot yang agak kacau. Pertarungan dua petenis Spanyol itu terlihat memungkinkan terjadi di depan penonton di lapangan utama itu namun Moya harus menyerah pada game berikutnya dan Nadal tidak melakukan kesalahan untuk menutup set pertama itu. Kesempatan terakhir Moya terjadi ketika kedudukan 1-0 pada set kedua saat dia meraih dua break-point. Pada dua kesempatan itu backhand-nya berhasil saat servis Nadal melebar. Sebuah "double fault" memberi Nadal break pada game berikutnya saat permainan Moya mulai tidak padu lagi. Moya memegang servis ketika ketinggal 3-4 pada set kedua sebelum Nadal merebut delapan game berikutnya dan menyiapkan pertarungan semifinal melawan petenis Serbia Novak Djokovic. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007