"Peristiwa tenggelam perahu itu karena dihantam arus yang keras ketika memasuki teluk Selat Alor," kata Hamid Anas, salah seorang penumpang ketika dihubungi melalui telepon dari Kupang, Sabtu.
Perahu Kenangan Indah dinahkodai Abdul Rasid serta tiga ABK dengan penumpang 16 orang, dua antaranya anak-anak.
Perahu itu, menurut Anas, selain mengangkut 16 penumpang juga membawa beberapa kebutuhan pokok seperti beras, minyak tanah, bensin, kopi.
Perahu ini berangkat dari Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor sekitar pukul 24.30 WITA, namun setelah 30 menit perjalanan, perahu dihantam gelombang yang sangat keras hingga tenggelam.
"Pada saat kejadian itu penumpang berusaha menyelamatkan diri dengan melompat ke laut. Bahkan sejumlah penumpang sempat bertahan di atas kapal sambil berteriak minta pertolongan," kata Anas.
Ia menuturkan, setelah bertahan selama 30 menit sejumah nelayan yang bermukim tidak jauh dari lokasi kejadian datang menyelamatkan para penumpang untuk mengevakuasi korban ke Pantai Alor Kecil.
Anas mengatakan, dalam peristiwa ini satu penumpang perahu Kenangan indah masih hilang dan sedang dalam proses pencarian anggota Pos Basarnas Alor.
Setelah para penumpang berhasil diselamatkan ke pantai, sempat menginap di rumah adat warga Alor kecil sebelum dievakuasi oleh aparat Polres Alor ke Kalabahi, pukul 06.00 WITA.
"Saat ini saya sedang berada di Polres Alor bersama para penumpang lainnya," kata Anas.
Kepala Pos Basarnas Alor Rofi yang dikonfirmasi secara terpisah mengatakan, pihak Basarnas masih melakukan koordinasi di lapangan terkait peristiwa itu.
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017