Kita akan menyaksikan kerugian pada produksi industri ini."
Havana (ANTARA News) - Amukan Badai Irma yang menghancurkan kawasan Pantai Kuba Utara juga membuat rusak parah tanaman tebu, sehingga mengakibatkan kerugian pada musim panen mendatang, kata produsen gula Azcuba.
"Kita akan menyaksikan kerugian pada produksi industri ini," kata Jose Carlos Santos, Wakil Presiden Direktur Azcuba kepada Cubana Television.
Irma, badai dengan Kategori Empat ketika sampai di Kuba, mengakibatkan banjir parah di sepanjang pantai saat badai itu bergerak dari timur ke arah barat pada 8 sampai 10 September, dengan angin berkecepatan lebih dari 200 kilometer per jam.
Ratusan ribu orang diungsikan dari daerah pantai, dan sebanyak 10 orang tewas, kebanyakan dalam banjir yang diakibatkan oleh badai di Kuba, demikian laporan kantor berita Xinhua China.
Badai paling kuat yang menerjang Karibia dalam 10 tahun terakhir ini telah memporak-porandakan lahan pertanian dari Provinsi Holguin di Kuba Timur sampai Artemisa di bagian barat negeri itu.
Badai tersebut menerjang Provinsi Camaguey, Ciego de Avila dan Villa Clara dengan sangat keras.
Menurut laporan awal, tak kurang dari 338.000 hektare tanaman tebu rata dengan tanah dan sebanyak 92.000 hektare lagi terencam air.
Selain itu, lebih dari 20 pabrik gula menderita sebagian kerusakan --angin menerbangkan atap gudang, sehingga sebanyak 2.800 ton bahan mentah gula kebasahan, meskipun bahan tersebut masih bisa diselamatkan dalam proses pengilangan, kata Santos.
Ia menambahkan bahwa panen dijadwalkan dimulai pada November, tapi "itu bakal agak rumit".
Panen tebu sebelumnya di Kuba menghasilkan 1,8 juta ton pada 2016.
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017