Semarang (ANTARA News) - Potongan kepala perempuan korban mutilasi yang ditemukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Jatibarang, Semarang, dikirim ke Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta untuk diteliti lebih lanjut "Tengkorak kita kirim untuk mengetahui ras asal korban, apakah Asia, Eropa, Afrika atau yang lainnya. Sedangkan DNA korban sudah kita kirim ke Jakarta untuk penelitian," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Wadireskrim Polda Jateng), AKBP Zaenal Arifin Paliwang, di Semarang, Rabu. Ia mengatakan, polisi masih mempelajari secara cermat anatomi tubuh dan struktur tulang serta tengkorak korban Hasil penyelidikan sementara, menurut dia, korban kemungkinan besar berasal dari keturunan non-pribumi dari kalangan menengah ke atas. Keterangan Wadireskrim juga diperkuat dengan penjelasan ahli forensik Polda Jateng, AKP dr. Sumy Hastry Purwanti. Menurut dia, korban diperkirakan sebagai orang yang sangat memerhatikan masalah kesehatan. Hal itu terlihat dari susunan dan struktur gigi yang rapi dan cukup terawat. Sementara itu, setelah muncul pemberitaan tentang adanya korban mutilasi tersebut, Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes) Semarang maupun RS dr. Kariadi didatangi sejumlah orang yang mengaku telah kehilangan sanak saudaranya. Namun, mereka setelah melihat foto serta potongan tubuh korban belum ada yang mengakui sebagai keluarganya. Kasat Reskrim Polwiltabes Semarang, AKBP Agus Rohmat, berharap aga masyarakat lebih proaktif dalam melaporkan kasus kehilangan anggota keluarganya. "Semakin banyak kita menerima laporan akan semakin membuka peluang identitas korban. Kita juga terus berusaha untuk menguak identitas dengan dasar bukti-bukti ilmiah," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007