Kupang, NTT (ANTARA News) - Pengamat ekonomi, Dr James Adam, mengatakan, sektor pariwisata saatnya menjadi kekuatan ekonomi baru sebab sumbangannya terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi dengan jumlah penduduk mencapai 5.203 juta jiwa itu sebesar Rp2 triliun pada 2016.
Artinya, sektor pariwisata sudah menjadi kekuatan ekonomi baru dengan indikator wisatawan asing ke NTT 80.000 orang, domestik 369.000 orang pada 2015 dan meningkat lebih dari 100.000 orang pada 2016 atau melebihi target pemerintah 10 persen atau naik 20 persen," katanya di Kupang, Jumat.
Anggota International Fund for Agricultural Development untuk program pemberdayaan masyarakat pesisir NTT, mengatakan hal itu terkait arus kunjungan wisatawan ke NTT dan dampaknya bagi perekonomian serta daya beli masyakat sekitar destinasi pariwisata yang ada.
Hal ini katanya diakui Menteri Pariwisata RI, Dr. Arief Yahya, bahkan mengapresiasi Gubernur NTT dan jajarannya karena berhasil 'menyulap' Flobamorata menjadi destinasi wisata dunia.
Parameternya jelas, angka kunjungan wisatawan domestik dan internasional meningkat tajam sampai 100 persen tahun 2016 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya membuat NTT semakin tersohor. Bahkan Menpar memperingatkan NTB karena bisa dilampaui NTT.
Kontribusi sektor ini katanya terbilang tinggi jika dibandingkan dengan sektor atau bidang administrasi pemerintahan, Pertahanan dan jaminan sosial wajib yang hanya 12,67 persen.
Demikian pula katanya terhadap sektor atau bidang Perdagangan Besar dan Eceran, reparasi Mobil dan sepeda motor yang hanya 11,07 persen dan sektor kontruksi menempati struktur paling buntut dengan kontribusi hanya 10,81 persen dalam struktur ekonomi NTT.
Dampaknya kata dia pada triwulan-II 2017 tercatat sebesar Rp22,25 triliun (Atas Dasar Harga Berlaku) dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01 persen (yoy).
Artinya kata dia pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT pada triwulan-II 2017 mengalami peningkatan apabila dibandingkan triwulan-I 2017 yang sebesar 4,98 persen, meskipun sedikit melambat jika dibandingkan triwulan II-2016 yang tumbuh sebesar 5,35 persen (yoy).
Hal ini katanya karena infrastruktur penunjang juga pariwisata telah semakin memadai, Dengan perkembangan tersebut, maka akan memberikan manfaat dan kontribusi yang semakin besar khususnya bidang ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat NTT.
Ia menyatakan saat ini kontribusi sektor pariwisawa terhadap penyerapan tenaga kerja dan pendapatan masyarakat NTT telah mencapai 20 persen, dan diharapkan kontribusi tersebut bisa terus meningkat dengan beragam pembenahan dan pengembangan yang dilakukan.
Ditegaskannya, pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata memberi perhatian khusus terhadap pembangunan pariwisata di NTT. Perhatian itu, dibuktikan pada kebijakan pemerintah yang telah menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus sebagai salah satu prioritas pengembangan destinasi strategis nasional dari NTT.
"Kunjungan wisatawan domestik dan internasional ke NTT terus meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan konektivitas udara, darat, dan laut yang semakin lancar dari berbagai arah. Bandara El Tari di Kupang dan Bandara Komodo di Labuan Bajo kini disiapkan melayani penerbangan internasional melalui pola charter flight maupun regular flight," katanya.
Karena itu, berbagai event skala lokal, nasional, regional dan internasional seperti Tour de Flores, Tour de Timor, sebagai bagian dari strategi menjadikan NTT mendunia. "Terobosan baru, kita bekerja sama dengan Carnival Shipping Line, operator cruise terbesar dunia agar rutin mendatangkan kapal pesiar ke NTT.
Selama ini home port kapal pesiar dunia di Singapura dan di Indonesia mereka hanya lewat sehingga keuntungan ekonomisnya dinikmati Singapura. Pemerintah akan bangun home port cruise di Labuan Bajo dan call-call port di sejumlah kabupaten.
Pemprov NTT juga jemput bola membahas kerja sama investasi bangun infrastruktur pariwisata dengan Spanyol dan pelaku ekonominya. Kontennya dibahas di Kupang, lalu diajukan ke Bappenas untuk skema bantuan luar negeri. Kita juga terus melatih pemandu wisata sebagai ujung tombak kemajuan pariwisata NTT.
Artinya, sektor pariwisata sudah menjadi kekuatan ekonomi baru dengan indikator wisatawan asing ke NTT 80.000 orang, domestik 369.000 orang pada 2015 dan meningkat lebih dari 100.000 orang pada 2016 atau melebihi target pemerintah 10 persen atau naik 20 persen," katanya di Kupang, Jumat.
Anggota International Fund for Agricultural Development untuk program pemberdayaan masyarakat pesisir NTT, mengatakan hal itu terkait arus kunjungan wisatawan ke NTT dan dampaknya bagi perekonomian serta daya beli masyakat sekitar destinasi pariwisata yang ada.
Hal ini katanya diakui Menteri Pariwisata RI, Dr. Arief Yahya, bahkan mengapresiasi Gubernur NTT dan jajarannya karena berhasil 'menyulap' Flobamorata menjadi destinasi wisata dunia.
Parameternya jelas, angka kunjungan wisatawan domestik dan internasional meningkat tajam sampai 100 persen tahun 2016 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya membuat NTT semakin tersohor. Bahkan Menpar memperingatkan NTB karena bisa dilampaui NTT.
Kontribusi sektor ini katanya terbilang tinggi jika dibandingkan dengan sektor atau bidang administrasi pemerintahan, Pertahanan dan jaminan sosial wajib yang hanya 12,67 persen.
Demikian pula katanya terhadap sektor atau bidang Perdagangan Besar dan Eceran, reparasi Mobil dan sepeda motor yang hanya 11,07 persen dan sektor kontruksi menempati struktur paling buntut dengan kontribusi hanya 10,81 persen dalam struktur ekonomi NTT.
Dampaknya kata dia pada triwulan-II 2017 tercatat sebesar Rp22,25 triliun (Atas Dasar Harga Berlaku) dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01 persen (yoy).
Artinya kata dia pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT pada triwulan-II 2017 mengalami peningkatan apabila dibandingkan triwulan-I 2017 yang sebesar 4,98 persen, meskipun sedikit melambat jika dibandingkan triwulan II-2016 yang tumbuh sebesar 5,35 persen (yoy).
Hal ini katanya karena infrastruktur penunjang juga pariwisata telah semakin memadai, Dengan perkembangan tersebut, maka akan memberikan manfaat dan kontribusi yang semakin besar khususnya bidang ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat NTT.
Ia menyatakan saat ini kontribusi sektor pariwisawa terhadap penyerapan tenaga kerja dan pendapatan masyarakat NTT telah mencapai 20 persen, dan diharapkan kontribusi tersebut bisa terus meningkat dengan beragam pembenahan dan pengembangan yang dilakukan.
Ditegaskannya, pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata memberi perhatian khusus terhadap pembangunan pariwisata di NTT. Perhatian itu, dibuktikan pada kebijakan pemerintah yang telah menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus sebagai salah satu prioritas pengembangan destinasi strategis nasional dari NTT.
"Kunjungan wisatawan domestik dan internasional ke NTT terus meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan konektivitas udara, darat, dan laut yang semakin lancar dari berbagai arah. Bandara El Tari di Kupang dan Bandara Komodo di Labuan Bajo kini disiapkan melayani penerbangan internasional melalui pola charter flight maupun regular flight," katanya.
Karena itu, berbagai event skala lokal, nasional, regional dan internasional seperti Tour de Flores, Tour de Timor, sebagai bagian dari strategi menjadikan NTT mendunia. "Terobosan baru, kita bekerja sama dengan Carnival Shipping Line, operator cruise terbesar dunia agar rutin mendatangkan kapal pesiar ke NTT.
Selama ini home port kapal pesiar dunia di Singapura dan di Indonesia mereka hanya lewat sehingga keuntungan ekonomisnya dinikmati Singapura. Pemerintah akan bangun home port cruise di Labuan Bajo dan call-call port di sejumlah kabupaten.
Pemprov NTT juga jemput bola membahas kerja sama investasi bangun infrastruktur pariwisata dengan Spanyol dan pelaku ekonominya. Kontennya dibahas di Kupang, lalu diajukan ke Bappenas untuk skema bantuan luar negeri. Kita juga terus melatih pemandu wisata sebagai ujung tombak kemajuan pariwisata NTT.
(BACA: Bali usulkan enam proyek infrastruktur serta jadi daerah otorita pariwisata)
Pewarta: Hironimus Bifel
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017