Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengharapkan harga tertinggi saham yang dilepas ke publik (IPO) anak perusahaanya, yaitu PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia yang akan ditentukan pada Jumat (22/9) siang.

"Kisarannya luas dari Rp390-Rp510 (per lembar saham), nanti kita lihat, ya kita inginnya paling tinggi, namanya jualan, tapi nanti ketemu harganya nanti," kata Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia, Helmi Satriyono, saat ditemui usai pembukaan Garuda Travel Fair Fase II, di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan, saat ini tengah dilakukan pembahasan terkait penetapan harga saham yang akan dilepas ke publik.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Pahala N Mansury, mengatakan, permintaan pasar saat ini cukup tinggi.

"Kalau waktu kita ketemu investor, permintaan sangat memadai dibanding jumlah yang kita jual, baik dalam negeri maupun luar negeri minat investor cukup baik," katanya.

Saat ini, Mansury mengatakan masih dalam tahap pembahasan dan masih mengkaji potensi harga dengan permintaan pasar.

Dia memproyeksikan, langkah IPO itu akan berdampak signifikan terhadap keuangan perusahaan.

"Kalau lihat fundamental kinerjanya, oertumbuhannya juga bagus. Ke depannya juga karena industri ini masih mengalami pertumbuhan signifikan, jumlah pesawat saat ini dalam proses pemesanan ada 600 pesawat dalam lima sampai tujuh tahun ke depan, ini merupakan kesempatan," katanya.

Dia mengatakan salah satu investor strategis yang sudah menyatakan minatnya, yaitu dari Maskapai Air France Industries KLM Engineering & Maintenance.

"Salah satu yang sudah tandatangani letter of interest itu AFI-KLM. Itu mungkin kita bisa berbagi dan ada dua investor lain yang sedang proses untuk membicarakan ini. Tiga-tiganya sudah melakukan financial and operation due dilligence," katanya.

Pewarta: Juwita Rahayu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017