Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan rupiah masih bergerak di area positif menyusul kebijakan the Federal Reserve yang mempertahankan suku bunga acuannya.
"Namun penguatan rupiah relatif terbatas menyusul pernyataan hawkish pejabat the Fed mengenai peluang kenaikan bunga pada akhir tahun ini," katanya.
Selain itu, dia menjelaskan, The Fed juga akan melakukan pengurangan obligasi dan itu bisa membuat pasokan dolar AS di pasar berkurang.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan pertemuan the Fed pada 20 September memutuskan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate/FFR) tetap di 1,25 - 1,5 persen tetapi memberikan sinyal akan segera mengurangi posisi neracanya mulai Oktober sebesar 4,5 miliar dolar AS.
"Selain mengurangi neracanya, the Fed diperkirakan masih akan menaikkan suku bunganya satu kali lagi di tahun 2017 ini. Gubernur the Fed mensinyalkan ekonomi AS akan berlanjut menguat," katanya.
Reza berharap Indonesia yang memiliki predikat layak investasi dari tiga lembaga pemeringkat internasional, Moody's, Fitch's dan Standard and Poors (S&P), dapat menjaga kinerja obligasi di dalam negeri.
"Diharapkan sentimen peringkat layak investasi dapat menjaga optimisme investor terhadap Indonesia sehingga laju rupiah dapat melanjutkan apresiasi," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017