Kendari (ANTARA News) - Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sitti Hikmawati, mengatakan kasus penyalahgunaan tablet PCC di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) minggu lalu merupakan fenomena gunung es.
"Kejadian ini tidak akan langsung berhenti, karena yang muncul dipermukaan saat ini hanya bagai femomena gunung es," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya akan terus mengali faktor-faktor penyebab terhadap kasus ini tentunya dengan berkoordinasi pihak terkait.
"Kami perkirakan masih akan berlanjut karena kejadian kemarin tidak serta merta langsung selesai," katanya.
Penelusuran KPAI kata dia, beberapa anak yang menjadi korban penyalahgunaan tablet PCC di Kendari karena pengaruh lingkungan dan dari anak itu sendiri.
"Kami sudah menemui beberapa korban dan keluarganya, penyebab sudah diketahui kemudian kami rangkum menjadi saran solusi bagi pemerintah daerah untuk menjadi pertimbangan dalam mengeluarkan kebijakan
Hikmawati juga mengapresiasi kinerja pihak RSJ Kendari demgan keterbatasan yang ada tetapi bisa berbuat maksimal dengan sigap melakukan penanganan terhadap puluhan korban penyalahgunaan tablet PCC.
"Yang harus menjadi perhatian pemerintah bahwa sebagian korban PCC itu dari keluarga tidak mampu, sehingga perlu ada kebijalan pembebasan biaya perawatan atau ditanggung oleh pemerintah," katanya.
Sebelumnya, pada (12/9) sampai (15/9) puluhan warga Kendari dilarikan ke rumah sakit karena menderita kelainan kejiwaan karena diduga penyalahguna tablet PCC.
Catatan BNN Kendari, sekitar 80 orang yang jadi korban karena mengkonsumsi tablet PCC hingga terdapat korban meninggal satu orang di rumah sakit.
Pewarta: Suparman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017