Momo yang tampak berusaha menahan air mata menyalami setiap tamu yang melayat.
"Ia tegar menghadapi kenyataan ayah sudah dipanggil Tuhan mendahului kami," kata Fopin Sinaga Abang kandung Momo di Pekanbaru, Rabu.
Momo tampak sesekali hilir mudik antara ruangan tempat jasad ayahnya disemayamkan dan ruangan teras rumah dan duduk bergabung bersama rombongan timnya yang datang ke Pekanbaru untuk melayat.
Momo belum bersedia untuk diwawancarai awak media yang hadir di rumah duka. "Nantilah," kata Momo dengan suara serak.
Para kerabat, teman dekat bahkan saudara datang silih berganti untuk mengucapkan turut berbela sungkawa.
Kehadiran Putri bungsu mendiang Jabonar Sinaga (69) yang meninggal dunia diketahui Selasa (19/9) itu sepertinya tidak begitu menjadi perhatian masyarakat setempat ataupun pelayat walau ia seorang artis tenar.
Momo sesekali duduk disamping almarhum ayahnya sambil memandang almarhum ayahnya.
Rumah duka juga mulai tampak mempersiapkan segala sesuatu keperluan tenda dan kursi tamu di halaman rumah yamg sudah terpasang.
Mama Momo, Boru Nainggolan juga tampak tegar dan membaur bersama dengan kerabat dekat yang melayat.
Sebelumnya dikabarkan Ayah Momo, Jabonar Sinaga meninggal dunia akibat serangan jantung setelah berdasarkan hasil identifikasi dan visum dari dokter di Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.
"Hasil identifikasi visum dokter terkena serangan jantung. Terkejut juga karena sebelumnya sehat-sehat saja," kata salah seorang kakak Momo, Popin
Dia mengatakan bahwa ayahnya merupakan Kepala Perwakilan Surat Kabar Riau Pos di Rengat. Meski begitu mendiang bersama istrinya tinggal di Jalan Kurnia, Kota Pekanbaru dan beberapa kali dalam seminggu bertolak ke Rengat.
(Baca juga: Momo Geisha sudah siapkan bekal Ayahnya ke Yerussalem)
Pewarta: Fazar Muhardi/Vera Lusiana
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017