"Kami proyeksikan bisa selesai tahun ini. Dari sisi Kementerian BUMN sudah selesai, tinggal menunggu prosesnya saja. Kemungkinan holding tambang terlebih dahulu baru disusul holding migas," kata Rini di sela Indonesia Business Expo (IBDExpo) 2017, di Jakarta Convention Center, Rabu.
Menurut Rini, setelah dua holding tersebut akan dilanjutkan dengan pembentukan holding lainnya pada 2018, seperti holding BUMN jasa keuangan, BUMN konstruksi, BUMN jalan tol, dan holding BUMN perumahan.
Ia mengakui dalam pembentukan holding BUMN berbagai sektor tersebut dibutuhkan kesamaan pemikiran dan persepsi.
"Perlu penyamaan persepsi karena masih ada di antara BUMN-BUMN yang pemikirannya tidak sejalan," ujarnya.
Meski begitu, Rini optimistis pembentukan holding BUMN bisa lebih maju dalam hal kinerja karena akan memacu efisiensi bisnis dan operasional.
"Dengan menyatukan bisnis yang mirip atau sama, banyak faktor bisnis yang bisa diefisienkan, karena tidak tumpang tindih terutama dalam pasar yang sama," ujarnya.
Rini juga memastikan, melalui holding BUMN-BUMN tersebut bisa memperbesar tingkat leverage, termasuk kapasitas produksi yang lebih besar dari sebelumnya.
"Pembiayaan pengembangan usaha tidak lagi menjadi masalah. Semakin kuat karena modal bisa semakin besar," ujarnya.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017