Jakarta (Antara) - Upaya pemerintahan Jokowi untuk menurunkan disparitas harga di daerah terluar, tertinggal dan terdepan (3T) tampaknya mulai menunjukan hasil. Sejak ditunjuk Presiden Jokowi untuk melayani tujuh trayek tol laut, PT PELNI (Persero) terus melayani angkutan barang-barang kebutuhan pokok seperti berasa, tepung terigu, gula, minyak goreng, kaca, tegel dan semen ke wilayah Indonesia Timur, termasuk daerah-daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3 T). Dengan pola distribusi langsung tersebut sanggup menekan harga sampai 30 persen.


"Jadi intinya tol laut itu bisa memenuhi barang kebutuhan pokok di pulau-pulau terluar. Sebelumnya pola distribusi estafet yang membuat harga menjadi mahal. Dengan adanya tol laut, distribusi barangnya bisa langsung dan menekan harga 20-30 persen," kata Kepala Humas PT PELNI (Persero) Ahmad Sujadi di sela-sela Indonesia Business & Development (IBD) Expo 2017 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu.


Menurut Sujadi, saat ini harga barang sudah turun. Di Timika, misalnya, harga semen sudah turun. Tadinya harga semen di sana bisa mencapai Rp 2 juta per sak. Nah, kini harga satu sak semen sekitar Rp 500 ribu. "Penurunan harga semen ini bisa terjadi karena Pelni juga bersinergi dengan PT Semen Indonesia," katanya.


PT. PELNI (Persero) saat ini melayani tujuh trayek Tol Laut yang merupakan penugasan pemerintah dari sebelumnya enam trayek. Ketujuh rute trayek penugasan yang dijalani PT. PELNI (Persero) itu adalah Trayek T-1 Tanjung Perak-Wanci-Namlea-Wanci-Tanjung Perak (1980 mile), Trayek T-2 Tanjung Perak Kalabahi-Moa-Saumlaki-Moa-Kalabahi-Tanjung Perak (2374 mile), dan Trayek T-3 Tanjung Perak-Calabai (Dompu)-Maumere-Larantuka-Lewoleba-Rote-Sabu-Rote-Lewoleba-Larantuka-Maumere-Calabi (Dompu)- Tanjung Perak (2150 mile).


Seterusnya Trayek T-4 Tanjung Perak-Baubau-Manokwari-Baubau-Tanjung Perak (3030 mile), Trayek T-5 Tanjung Perak-Tahuna-Lirung-Morotai-Lirung-Tahuna-Tanjung Perak, Trayek T-6 Tanjung Priok-Tarempa-Natuna-Tarempa-Tanjung Priok (1400) dan Trayek T-9 Tanjung Perak-Kisar-Namrole-Kisar-Tanjung Perak (2408 mile).


Untuk melayani ketujuh trayek tersebut, PT PELNI mengandalkan 13 kapal logistik. Sebanyak sembilan kapal sudah melayani berbagai trayek logistik sedangkan empat kapal lainnya akan ditambah sampai dengan akhir 2017.


Kapal yang sudah siap tersebut memiliki kapasitas angkut 115 kontainer, 130 kontainer dan 350 kontainer dengan bobot antara lima sampai 10 ton. Ada pun kapal-kapal yang digunakan PT PELNI berasal dari jenis multi-purporse karena bisa digunakan untuk angkutan penumpang dan kontainer barang.


Saat ini PT PELNI sudah menjalin kerja sama dengan berbagai BUMN seperti RNI, Perum Bulog, PT Pupuk Indonesia, PT Semen Indonesia, dan beberapa BUMN lainnya. Kerja sama itu memungkinkan PT PELNI memberikan layanan jasa distribusi logistik secara langsung ke daerah-daerah 3 T yang merupakan beranda Nusantara.

Pewarta: Ali Imron Hamid
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017