Mexico City (ANTARA News) - Gempa bumi besar berkekuatan 7,1 skala Richter mengguncang Meksiko tengah pada Selasa, menewaskan setidaknya 119 orang di sejumlah negara bagian dan meruntuhkan bangunan-bangunan di ibu kota negara, Mexico City, yang padat penduduk.
Sementara itu, para petugas penyelamat dengan penuh kepanikan terus berupaya mencari orang-orang yang kemungkinan masih hidup di bawah reruntuhan.
Ribuan orang berlarian keluar ke jalanan dalam keadaan panik sementara jutaan orang kehilangan sambungan listrik ketika gempa muncul sekitar jam makan siang.
Suara-suara sirene bersahut-sahutan ketika para petugas penanganan darurat bergegas di jalanan di Mexico City, salah satu kota terpadat di dunia, dan daerah sekitar yang menjadi rumah bagi sekitar 20 juta orang.
Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto mengatakan 27 gedung roboh atau sebagian runtuh.
"Orang-orang saat ini merasa sangat ketakutan," kata seorang dokter gigi bernama Claudia Meneses.
Claudia sedang berada di kliniknya di kawasan Lindavista, Mexico City, ketika gempa muncul pada sore hari.
"Kami akan pergi ke sebuah gedung yang runtuh kalau-kalau ada yang bisa kami bantu," katanya sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
Gempa bumi dengan kekuatan 7 skala Richter atau lebih digolongkan sebagai gempa besar dan bisa menyebabkan kerusakan yang hebat.
Laporan-laporan awal menunjukkan daerah yang paling parah terdampak meliputi negara bagian Morelos, yang terletak di selatan Mexico City. Menurut seorang pejabat negara bagian, setidaknya 54 orang tewas di sana.
Pihak berwenang melaporkan ada sejumlah korban jiwa di Mexico City, juga di Puebla dan Negara Bagian Meksiko.
Gempa Selasa itu merupakan gempa terkuat kedua yang mengguncang Meksiko dalam bulan ini. Pada 7 September gempa melanda Meksiko selatan, menewaskan setidaknya 98 orang.
Meksiko sebelumnya pernah dihantam gempa bumi kuat yang menewaskan ribuan orang di Mexico City pada 1985.
Pada Selasa, sebelum gempa muncul, banyak warga Meksiko di berbagai wilayah di negeri itu yang mengikuti latihan menghadapi gempa bumi karena latihan itu wajib dilangsungkan setiap tanggal 19 September.
Menurut badan survei geologis Amerika Serikat, U.S. Geological Survey, pusat gempa pada Selasa berada di negara bagian tengah, Puebla.
Gempa tersebut menyebabkan putusnya sambungan listrik 3,8 juta pelanggan lebih menurut perusahaan listrik nasional CFE. (Uu.T008)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017