Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Banjir kembali merendam kawasan pedalaman Kabupaten Kotawaringin Timur, yakni di Kecamatan Antang Kalang sehingga mulai menganggu aktivitas masyarakat.
"Pantauan kami sore ini, banjir merendam jalan. Sementara ini belum ada laporan terkait kawasan permukiman yang terendam, tapi kami masih berkoordinasi dengan aparatur desa," kata Sekretaris Kecamatan Antang Kalang, Watmin dihubungi dari Sampit, Senin.
Banjir sekitar 30 cm merendam jalan poros Utara di Desa Sungai Hanya sekitar kawasan jembatan Sungai Bahandang serta lokasi lain di areal perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Antang Kalang. Banjir di jalan berstatus jalan provinsi itu terjadi diduga akibat hujan deras merata pada Minggu (17/9) hingga sore kemarin.
Tingginya banjir membuat pengendara sepeda motor tidak bisa melintas. Beberapa pengendara yang membawa mobil berukuran besar sejenis dobel kabin, berhasil menerobos banjir, sementara pengendara sepeda motor dan mobil keluarga, memilih mencari jalan alternatif di areal perusahaan perkebunan kelapa sawit di kawasan itu.
Jalan alternatif di areal sawit pun bukan tanpa risiko. Beberapa titik terdapat jalan berlumpur akibat hujan sehingga sepeda motor dan mobil sangat rawan ambles, terpaksa ditarik mobil lainnya.
Jalan di Kecamatan Antang Kalang sebagian besar masih berupa jalan tanah. Diperlukan waktu sekitar empat jam dari Sampit untuk mencapai kecamatan tersebut. Terlebih saat musim hujan, perjalanan bisa jauh lebih lama karena banyak jalan rusak dan berlumpur.
"Besok kami akan memantau ke sejumlah desa. Beberapa desa di kawasan hulu yang akan kami datang di antaranya Tumbang Ramei, Tumbang Hejan dan Tumbang Gagu. Mudah-mudahan banjir tidak sampai merendam kawasan permukiman," harap Watmin.
Sepanjang 2017 ini, kawasan Utara sudah dua kali dilanda banjir, termasuk di Antang Kalang. Masyarakat di bantaran sungai dan kawasan langganan banjir diimbau untuk waspada ketika curah hujan meningkat karena banjir bisa saja terjadi.
Pewarta: Norjani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017